Anggota DPR RI Sadarestuwati, Dorong Pemerintah Perhatikan Pelaku UMKM di Jombang

Anggota DPR RI Sadarestuwati bertemu pelaku UMKM.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI, fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.

Tembok Penahan Saluran Rusak, Dinas PUPR Jombang Bakal Lapor BBWS

Ditemui sejumlah jurnalis, Sadarestuwati mengatakan jika UMKM serta sektor usaha ekonomi kreatif perlu mendapatkan perhatian khusus atau lebih dari Pemerintah

"UMKM dan sektor usaha ekonomi kreatif, harus mendapatkan dukungan yang memadai dari Pemerintah. Baik dalam bentuk akses permodalan, pengembangan kapasitas maupun bentuk kebijakan," katanya usai bertemu pelaku UMKM pada Kamis, 20 Februari 2025.

Akibat Hujan, Tembok Penahan Sungai Ambrol hingga Ancam Rumah Warga Jombang

Ia pun menjelaskan bahwa permasalahan UMKM, harus diselesaikan secara serius oleh Pemerintah mulai dari hulu ke hilir. 

"Pemerintah pusat, daerah dan pihak sektor swasta harus berkolaborasi untuk memperdayakan UMKM di Kabupaten Jombang. Terutama dalan hal akses pembiayaan," ujarnya.

Polres Jombang Sikat 5 Pengedar Narkotika di 2 TKP

Hal ini, sambung Sadarestuwati, dikarenakan, sektor UMKM bisa menjadi motor penggerak roda perekonomian daerah maupun pusat.

"Maka, kami akan pastikan UMKM akan mendapatkan perhatian yang layak dari Pemerintah agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain seperti China," tuturnya.

Ia menyebut potensi penduduk serta UMKM di Indonesia sama banyaknya dengan di China. Namun sebenarnya yang dibutuhkan adalah kemauan dari Pemerintah daerah maupun pusat, untuk memberikan support kepada para pelaku sektor ekonomi kreatif serta UMKM.

"Dulu saya ingat, ada mekanik-mekanik UMKM apa itu namanya. Yang buat seperti mesin penggilingan dan onderdil sepeda motor di Sidoarjo. Bukan malah diberi ruang atau disuport, tapi malah dimatikan. Karena mereka dianggap melanggar undang-undang atau peraturan yang ada," katanya.

Ia menegaskan, bila permasalahan ini tidak ditangani dengan baik, maka UMKM tidak bisa berkembang seperti hanya di negara lain, terutama China.

"Seperti halnya di China, semua boleh meniru. Jadi ketika ada investor masuk, itu ada perjanjiannya. Kenapa kita tidak bisa melakukan itu untuk melindungi para pelaku UMKM," ujarnya.

"Kenapa produk-produk China bisa lebih murah dan berani bersaing, lantaran semua barang dikerjakan pelaku UMKM atau home industri bukan perusahaan besar. Saya kira ini perlu dicontoh," tuturnya.