Dampak Perang Dagang Trump Pengusaha Hingga Legislator RI 'Tunggu dan Lihat'

Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo kunjungi Madyopuro Mangano
Sumber :
  • VIVA Malang/ Uki Rama

Malang, VIVA – Perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan menaikan tarif impor ke sejumlah negara termasuk Indonesia membuat pengusaha hingga legislator tanah air memilih untuk menunggu dan melihat. Sebab, situasi global saat ini penuh dengan ketidakpastian sehingga mereka memilih untuk mengamati sekaligus menunggu langkah pemerintah RI.

Pesan Moreno Soeprapto Untuk Wahyu - Ali, Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo


Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan, bahwa keputusan pemerintah untuk melakukan negoisasi ulang dengan Amerika Serikat cukup tepat. Tarif impor baru yang dikenakan oleh Amerika Serikat (AS) sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia.

"Pemerintah memutuskan untuk negoisasi itu sudah bagus daripada kita melakukan tindakan balasan. Karena setelah 75 negara istilahnya meminta negosiasi Trump (Presiden AS) langsung tunda 90 hari," kata Andreas di Malang.

Andreas menyebut, sebenarnya AS saat ini berusaha mengembalikan hegemoni sebagai negara Super Power di tengah persaingan dengan China. Andres menuturkan bahwa peraturan perdagangan dunia yang sebelumnya diatur oleh World Trade Organization (WTO) kini berusaha diambil alih oleh AS.

"Selama ini aturan perdagangan dunia itu kan dilakukan oleh WTO sekarang diambil oleh Amerika. Makanya yang mesti dicermati adalah negosiasi ekonomi tapi jangan lupa juga adalah ini juga masalah diplomasi politik juga sangat penting. Jadi satu tarikan nafas antara ekonomi dan politik," ujar Andreas.

Andreas mengatakan yang perlu dicermati dari tensi perang dagang antara Amerika dengan China adalah bagaimana Indonesia mampu melihat situasi global yang penuh dengan ketidakpastian. Terutama memperkuat ekonomi di tingkat bawah harus diperkuat.

"Kita tahu China melakukan perlawanan dan sampai sejauh mana ini terus berlangsung. Atau terjadi titik temu nanti negosiasi ini yang perlu kita tunggu dalam menghadapi situasi global yang penuh ketidakpastian dan polaritas itu. Sangat penting ekonomi di bawah ini kita jaga itu intinya," tutur Andreas.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO Kota Malang) Condro mengatakan, bahwa dampak dari kenaikan tarif impor oleh AS tentu akan dirasakan oleh para pengusaha ekspor dengan tujuan Amerika Serikat. Memang belum diterapkan tetapi pengusaha berharap Pemerintah RI mampu membuat langkah cermat sehingga menyelamatkan perekonomian bangsa.

"Dampakya pasti ya yang ekspor ke Amerika kan jadi berat pastinya itu. Di kita itu ada beberapa industri tekstil dan industri sepatu. Kita masih wait and see karena ada beberapa negara yang nego akhirnya diundur 90 hari," tutur Condro.