Cegah Intoleransi Densus 88 dan Pemkot Malang Kumpulkan Khatib dan Dai

Densus 88 Mabes Polri bersama Wali Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang

MalangDensus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Pemerintah Kota Malang mengajak para Khatib dan Dai untuk mencegah aksi intoleransi di wilayah masing-masing. Mereka dikumpulkan diberi pemahaman tentang Islam Wasathiyah di Ruang Sidang, Balaikota Malang, pada Selasa, 20 Agustus 2022.

3 Tempat yang Disidak Mamin Pj Bupati, Ternyata Sudah Dihubungi Dinas Ketahanan Pangan Jombang

Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Moh Dofir mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk memberikan kesepahaman tentang materi dakwah yang damai. Sebab, dengan isi materi yang sejuk kehidupan antar umat beragama diharapkan mampu terjalin dengan aman dan damai.

“Kami ke Malang ini hanya untuk deteksi dini saja supaya keutuhan negara tetap utuh dan terjaga dan tidak ada unsur politik. Jadi supaya para dai dan khatib ini memberikan materi khutbah itu tidak menjelek jelekan si A atau si B. Berikan yang damai-damai saja, kita satu suku, satu bangsa, supaya kita ini saling merangkul. Tidak ada yang lain-lain,” kata Dofir.

Arus Balik Mudik Lebaran 2024, Penumpang KA di Stasiun Jombang Membludak

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bahwa saat ini tugas para Dai dan Khatib adalah mengajak umat atau masyarakat untuk menjaga kesatuan. Saat ini keutuhan negara lebih penting dari sekedar urusan kelompok tertentu yang berpotensi memecah belah kesatuan.

“Teroris bisa muncul dimana-mana yang saat ini kami kumpulkan para khatib yang merupakan kepanjangan umat, karena ada beberapa oknum yang merasa benar dan menyalahkan kelompok-kelompok lain. Dengan ini dikumpulkan supaya para pendakwah menyampaikan pesan yang tidak mengandung kepentingan dari kelompok tertentu. Sebenarnya para tokoh agama membimbing pemeluknya pasti mengajak ke arah kedamaian dan kebaikan, itu intinya sebenarnya”, ujar Sutiaji.

Hari Pertama Kerja, Pemkot Batu Pastikan 100 Persen Pegawai Masuk

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim Kiai Marzuki Mustamar menuturkan bahwa para khatib dan dai seharusnya mencontoh sosok Kiai Hasyim Asyari yang bisa berdakwah dengan lancar dan merangkul ratusan kiai diseluruh Indonesia. Di sisi lain sang kiai juga mampu menjaga keutuhan dankedaulatan negara.

“Bahkan keluarkan dalil resolusi jihat bela NKRI hukumnya wajib. Kalau ulama yang ilmunya lebih tinggi dan alim dari kita bisa berdakwah dan ber-NKRI. Kenapa kita yang nasionalis hanya bisa ber-NKRI tapi tidak bisa berislam. Kenapa kita yang islam hanya bisa berislam dan tak bisa ber-NKRI,” tutur Kiai Marzuki. (Adi)