Gumpalan Terbungkus Plastik Hebohkan Warga Mojokerto Karena Diduga Janin Bayi
- Elok Apriyanto (ist)
Mojokerto, VIVA – Ketenangan warga Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mendadak berubah, menjadi heboh.
Hal ini dikarenakan adanya temuan gumpalan darah yang terbungkus kantong plastik di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Dusun setempat, pada Senin, 30 Desember 2024.
Falikhurrohman penemu pertama barang tersebut mengaku menemukan bungkusan plastik itu saat mengangkut sampah di TPS Dusun tersebut.
"Menemukannya sekitar pukul 08.30 WIB, saat ngambil sampah dari depan Gudang Bir terus ke arah utara sampai Optik," katanya.
Ia mengatakan gumpalan darah itu diketahui saat ia memilah tumpukan sampah. Dan saat menemukan ia mengaku sempat kaget.
"Awal penemuannya tidak tahu, tahunya ada sampah pas dipilah, waktu dibuka dalam plastik warna hitam isinya gumpalan darah, itu saja, sama bungkusnya jarum," ujarnya.
Ia pun segera melaporkan temuan itu ke warga yang lainnya. Dan warga yang mengetahui hal itu menduga gumpalan itu merupakan janin bayi.
"Dikira janin, langsung dikubur sama orang-orang. Disini juga ada ibu ibu yang pernah menangani orang keguguran, dikira janin, darahnya lumayan banyak, sampai tumpah, gumpalannya sudah membeku. Darahnya masih merah belum menghitam," tuturnya.
Ia menyebut bahwa sampah yang ia angkut bukan dari rumah kerumah, melainkan dari titik berkumpulnya sampah. Dia menyebut sampah yang terkumpul itu didapatkan dari rumah warga dan kos-kosan.
"Yang dekat kost - kostan diambil terakhir, terus ada gumpalan darah tadi," katanya.
Sementara itu, Bidan Desa Sampang Agung Sri Hayati membenarkan hal itu.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan jika temuan itu merupakan janin orang keguguran kandungan.
"Tadi kondisinya ditemukan seperti gumpalan darah, belum bisa dipastikan orang mengugurkan kandungan," ujar Sri.
Sri menyebut, gumpalan darah bisa juga disebabkan oleh gangguan medis atau penyakit. Seperti batuk yang parah.
"Bisa juga kalau batuk parah seperti itu," tuturnya.