Kembangkan Desa Wisata Edelweis, Dosen Yudharta Kenalkan Tourism Cyber Public Relations dan ITSP

Pelatihan penggunaan ITSP di Desa Wonokitri, Pasuruan
Sumber :
  • VIVA Malang (Hari Mujianto/Pasuruan)

Pasuruan, VIVA – Desa Wisata Edelweis Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, merupakan permata tersembunyi di lereng pegunungan Tengger kawasan Gunung Bromo kini semakin memantapkan diri menuju desa wisata unggul. 

Penghargaan Untuk Kayutangan Heritage dan Kampung Tempe Sanan

Optimisme ini tak lepas dari hasil program pendampingan Tourism Cyber Public Relations dan pemanfaatan teknologi Integrated Tourism Smart Platform (ITSP) yang diprakarsai para dosen Universitas Yudharta Pasuruan.

Program ini melibatkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat lokal, khususnya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Raga Wulan.

Kelompok 695 MMD Universitas Brawijaya Latih Warga Tengger Bikin Donat Kentang

Dengan tujuan meningkatkan kompetensi digital dan keterampilan dalam promosi pariwisata, program ini menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan media digital sebagai alat promosi yang efektif.

Dalam pendekatan Community Organizer (CO) dan Community Development (CD), program ini dilaksanakan melalui lima tahapan: sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi.

Kampung Kayutangan Heritage Kota Malang Masih Sepi Kunjungan Wisatawan

Tahapan tersebut dirancang untuk memastikan anggota POKDARWIS dapat memahami dan menguasai penggunaan teknologi digital dalam mempromosikan Desa Wisata Edelweiss Wonokitri.

Salah satu pencapaian besar dari program ini adalah peluncuran ITSP, sebuah platform digital yang memberikan informasi lengkap tentang potensi wisata Wonokitri.

ITSP menyajikan data mengenai destinasi, akomodasi, serta berbagai aktivitas wisata yang ditawarkan, sehingga memudahkan wisatawan dalam merencanakan kunjungan mereka.

Menurut Lukman Hakim, koordinator program, ITSP adalah sebuah inovasi yang signifikan dalam mempromosikan pariwisata Wonokitri. 

“Dengan ITSP, informasi tentang Wonokitri dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional, sehingga meningkatkan daya tarik desa ini sebagai destinasi wisata utama di Pasuruan,” ujar Lukman.

Zainul Ahwan, salah satu dosen yang terlibat dalam program ini, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat keterampilan komunikasi pariwisata digital serta manajemen teknologi pendukung. 

"Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, desa wisata dapat berkembang secara pesat dan mandiri," ungkap Zainul.

Selain Lukman dan Zainul, program ini juga melibatkan dosen lain seperti Cahya Bagus Sanjaya dan Imron Rosadi, serta empat mahasiswa yang berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada POKDARWIS.

Pelatihan intensif yang diberikan meliputi penggunaan media sosial, manajemen konten, hingga strategi branding digital.

Dampaknya, Desa Wisata Edelweiss Wonokitri kini memiliki branding yang lebih kuat, serta media sosial dan website yang dikelola secara profesional untuk menampilkan keindahan alam dan keunikan budaya setempat.

Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi individu, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang bagi promosi wisata Wonokitri. Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, Desa Wisata Edelweiss Wonokitri kini siap bersaing di pasar wisata domestik maupun global.

Ke depan, program pendampingan ini diharapkan terus berkelanjutan, dengan evaluasi rutin terhadap strategi promosi digital yang telah diterapkan.

Universitas Yudharta Pasuruan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pariwisata di Wonokitri dan desa-desa wisata lain melalui program-program berbasis teknologi dan inovasi digital.