Kerja Kelompok Wajib Diselenggarakan di Area Sekolah

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mendatangi rumah duka.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVAPj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menginstruksikan agar kerja kelompok (Kerkel) dilakukan di area sekolah untuk memudahkan pengawasan dan perhatian.

Hal itu disampaikan olehnya ketika berada di rumah duka pelajar SMPN 2 Kota Batu berinisal R yang meninggal dunia usai dianiaya temannya usai kerja kelompok. 

"Pertama saya turut berduka cita dengan kejadian ini. Kedua saya perintahkan Bapak Kadis segera mengumpulkan MKKS dan kepala sekolah supaya kegiatan diluar jam sekolah seperti kerja kelompok dilakukan di area sekolah agar kejadian serupa tak terulang kembali," katanya saat mendatangi rumah duka di Jalan Bromo RT 4 RW 12, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Jumat 31 Mei 2024.

Atlet Paralayang Kota Batu Bidik 4 Besar Dunia di IPAC 4th Series

Selain itu Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini juga berpesan agar wali murid ikut melakukan pengawasan kepada putra/putrinya untuk meminimalisir dampak negatif. 

"Itu harus dilakukan karena tadi saya mendengar kejadian diluar jam sekolah. Tentunya kerja kelompok perlu diawasi, bukan hanya guru, wali murid juga. Kerja kelompok itu dilakukan di mana?," tuturnya.

Serunya BISTF Paragliding Accuracy League 2024 di Kota Batu

Ia pun menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian, baik korban maupun pelakunya. Meski begitu dirinya berharap Komisi Perlindungan Anak ikut membantu memberikan perhatian. 

"Sebab pelaku juga masih anak usia dini. Saya juga sudah komunikasi dengan Bapak Kapolres (AKBP Oscar Syamsudin), jika ada perkembangan tentu kami juga mendapat laporan tersebut," ujarnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengaku sangat berduka cita atas kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian ini merupakan tanggungjawab semua pihak, tidak hanya guru maupun sekolah.

"Agar tak terulang kembali butuh kerja keras semua pihak, sekolah, guru, dan orang tua. Selain itu setiap sekolah nampaknya harus ada tambahan pendidikan budi pekerti," ujar politisi PDI Perjuangan ini.