Wacana Pembayaran Parkir Non Tunai di Kota Malang Tunggu PAK 2024

Salah satu titik parkir di Kayutangan, Kota Malang
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVA Dinas Perhubungan Kota Malang berencana menerapkan pembayaran parkir non tunai atau digital secara bertahap di Kota Malang. Saat ini regulasi sedang disiapkan oleh Dishub Kota Malang

Simposium Kebangsaan Jadi Cara Andreas Ajak Mahasiswa Memahami Pancasila

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa rencana ini belum sepenuhnya matang. Karena mereka juga tergantung Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Pemerintah Kota Malang tahun 2024.

"Itu belum fixs memang. Rencananya akan diambil di PAK sambil menuju ke sana nanti kita siapkan regulasinya. Walaupun kita sudah ngomong tapi kan kita masih perlu ngobrol kan lebih jauh. Karena ini semua terkait dengan penganggaran," kata Widjaja, Minggu, 26 Mei 2024. 

Bawa Misi Final Four, Pertamina Enduro Benamkan Gresik Petrokimia 3-0 di Proliga 2024 Pekan ke-6

Widjaya mengatakan bahwa dia juga perlu berkoordiansi lintas perangkat daerah dalam penerapan aturan baru ini. Jika rencana ini tidak didukung oleh PAK 2024 maka pembayaran parkir non tunai tidak jadi diterapkan. 

"Kalau anggarannya tidak ada ya tidak jadi (pembayaran non tunai). Karena semua tergantung PAK. Kita akan menyesuaikan kita juga masih butuh diskusi dengan teman perangkat daerah lainnya. Sementara secara bertahap kita siapkan regulasinya," ujar Widjaja. 

Megawati 'Megatron' Bawa Jakarta BIN Unggul 3-1 Versus Bandung Bjb di Proliga 2024 Pekan ke-6

Dalam penerapan pembayaran parkir non tunai ini juga ada rencana juru parkir mendapat gaji perbulan. Soal nominalnya, Dishub belum mengetahui secara pasti sebab masih membutuhkan penyesuaian termasuk soal besaran gaji. 

"Kalau UMK (upah minimum kota) kita tidak kuat. Intinya kita berusaha lebih baik lagi penataan parkir khususnya yang tepi jalan. Harapannya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Mengenai pendapatan (gaji) itu nantilah bonus dengan sistem yang lebih baik lagi," tutur Widjaja.