Ekskavasi Hari ke 7 Situs Mbah Blawu di Jombang, Peneliti Temukan Kerusakan Situs

Ekskavasi situs Mbah Blawu
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVAEkskavasi ke III situs Mbah Blawu yang terletak di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasuki hari ke 7.

Namanya Disebut di Video Viral Skandal Dugaan Asusila, Kadis Dikbud Jombang Lapor Polisi

Pada ekskavasi ini, tim dari BPK Wilayah XI Jawa Timur menemukan kerusakan situs yang masih di setiap bidang tanah yang mereka gali.

Albertus Agung Vidi Susanto selaku Pamong Budaya Ahli Pertama BPK Wilayah XI Jawa Timur mengatakan, dalam ekskavasi hari ini, Senin 20 November 2023, tim peneliti menemukan gejala pengrusakan yang masif pada situs Mbah Blawu.

Ada Dugaan Pungutan Proyek, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang Bakal Evaluasi ke Bawah

"Ekskavasi hari ke 7 kita masih menemukan gejala pengrusakan yang masif. Artinya di setiap stratifikasi tanah yang kita gali, kita kupas di beberapa kotak, yang kita coba ungkap," kata Vidi.

Hal ini terlihat dengan adanya indikasi kerusakan pada lingkungan yang ada di situs Mbah Blawu.

Imbauan Pj Wali Kota Malang, Studi Tur Sebaiknya di Malang Raya Saja

"Indikasinya lapisan itu, memang sangat parah teraduknya. Fragmen-fragmen bata itu tersebar, cukup merata masif, namun kondisinya memang bekas-bekas yang memang sudah rusak lingkungan di situs Mbah Blawu ini," ujar Vidi.

Ia pun menyebut ekskavasi tahap III ini melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang untuk membersihkan limbah B3 yang mengelilingi situs. 

"Kali ini kita juga kerjasama dengan DLH melalui Disdikbud Jombang, karena di area ini sekitar tujuh tahun yang lalu ada pembuangan limbah, jadi agar tidak di sini lagi," tuturnya.

Ia pun menegaskan pada ekskavasi tahap III ini, memang ada upaya untuk mengangkat seluruh limbah B3 yang mengelilingi situs Mbah Blawu.

"Yang cukup menggembirakan itu, akhirnya situs ini benar-benar dicoba untuk disterilkan dari limbah-limbah B3 yang sebenarnya mengandung limbah logam berat. Yang mana situs ini dikemudikan hari bisa dimanfaatkan dan lebih aman," kata Vidi.

Ia pun menjelaskan, selain temuan kondisi situs yang sudah rusak, temuan fragmentaris, juga diungkap oleh peneliti.

"Temuan yang penting juga, meskipun lingkungan sudah rusak, tetapi dari temuan-temuan fragmentaris, batu batanya, tidak hanya batu bata polos tapi ada juga batu bata berprofil," ujarnya.

Ia menegaskan dari temuan fragmentaris batu bata, terdapat temuan bata berprofil. Yang menunjukkan adanya urutan bangunan situs yang menyerupai candi.

"Beberapa profil itu kita duga bahwa bagian yang dia menempati pada bidang yang tinggi. Kalau bicara candi, bangunan suci, itu ada kaki, badan atap. Kemungkinan juga ada temuan yang menjadi ornamen-ornamen yang ada pada bagian atap," tuturnya.

"Artinya apa, ada dugaan bangunan tinggi juga di sini. Itu yang menjadi situs ini hampir sama dengan kasusnya situs Pande Gong, yang tahun ini kita akhiri ekskavasi pada tahap ke V. Dan dari ekskavasi tahap I sampai V, secara lingkungannya sudah rusak, tapi ada indikasi struktur yang tersisa itu, adalah bangunan persada atau bangunan yang tinggi karena ada indikasi ornamen atap," kata Vidi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ekskavasi ke III situs Mbah Blawu yang terletak di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur kembali dibuka, pada Selasa, 14 November 2023.

Di hari pertama eskavasi, tim BPK Wilayah XI Jawa Timur membersihkan tumpukan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang terletak di area situs.

Pantauan di lokasi, limbah B3 yang mengelilingi bangunan situs Mbah Blawu ditemukan banyaknya karung limbah slag aluminium yang sudah mengeras dan bertumpukan.