Kebakaran Gunung Bromo di 2023 Terparah Dalam Sejarah

Kebakaran di Gunung Bromo
Sumber :
  • BPBD Kabupaten Malang

Malang, VIVA – Kebakaran Gunung Bromo saat ini dianggap yang terparah dalam sejarah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Kawasan Bromo Tengger Semeru menjadi taman nasional yang telah ditetapkan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaaan Batas Hutan pada 22 September 1986 lalu.

Primitive Chimpanzee Kembali Gebrak Pentas Musik Malang Lewat Konser Tunggal

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, bahwa secara visual kebakaran pada 2023 ini merupakan yang terparah sejak 2019 silam. Terakhir kali kebakaran cukup besar terjadi pada 2019 lalu. 

Saat itu kebakaran melahap hampir semua padang savana atau area yang tumbuh rumput ilalang di Gunung Bromo. Kebakaran pada 2019 lalu dianggap yang terparah. Namun, jika melihat kondisi di 2023 ini maka kebakaran saat ini lebih besar dibanding 2019 lalu. 

Menkop UKM Teten Masduki Puji Kontribusi MCC dalam Geliat Ekraf di Malang

"Kalau kita melihat visualnya dibandingkan 2019 sepertinya ini lebih parah. Karena ini sudah melintasi. Sudah sampai Puncak Kayangan yang berada di perbatasan Malang-Pasuruan," kata Sadono, Selasa, 12 September 2023. 

"Ini kan hampir semua Kabupaten Malang Pasuruan dan Probolinggo semuanya kena (terbakar). Kalau yang 2019 itu hanya daerah di bukit Teletubbies itu saja yang terbakar," ujar Sadono. 

Ada Desakan Jadi Dirut Tugu Tirta, Samsul Pilih Komitmen di Perumda Tirta Kanjuruhan

Salah satu penyebab api cepat menyambar kawasan lain karena angin di kawasan Gunung Bromo cukup kencang. Bahkan beberapa kali ditemukan angin puting beliung yang membuat api semakin berkobar. 

"Di Bromo saat musim kemarau itu anginnya kencang, sesekali muncul puting beliung kecil-kecil. Iya betul (angin jadi faktor api cepat menyebar). Karena sebetulnya walaupun tidak ada puting beliung angin kencang di situ (Bromo)," kata Sadono, Senin, 11 September 2023. 

Halaman Selanjutnya
img_title