Buntut Kematian Mahasiswa NTT, Sekelompok Orang Sweeping di Tlogomas Kota Malang

Kondisi Tlogomas pasca aksi sweping ricuh
Sumber :
  • Viva Malang

Malang, VIVA – Ratusan mahasiswa yang berasal dari Sumba Nusa Tenggara Timur melakukan sweeping untuk mencari pelaku pengeroyokan yang membuat Keisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) meninggal dunia. 

Berpotensi Diusung Partai Besar, Kades di Jombang Fix Direkom PKB jadi Bacabup

Aksi sweping ini dilakukan sekira pukul 19.00 WIB pada Minggu, 25 Juni 2023. Kericuhan ini membuat arus lalu lintas di kawasan Jalan Tlogomas, Kota Malang padat. Aksi sweeping ini juga memaksa warga setempat untuk berjaga disetiap gang demi menjaga keamanan wilayah mereka. 

"Saat saya keluar tau tau sudah ramai. Kemudian mereka bubar setelah polisi datang," kata salah satu warga, Soni. 

Di Momen Hatkitnas, Pj Wali Kota Malang : Kita Dukung Indonesia Emas

Polresta Malang Kota tiba dilokasi untuk memastikan situasi kembali kondusif. Mereka menetralisir keadaan dengan membawa sejumlah mahasiswa menggunakan truk Dalmas. Massa dibawa ke persemayaman Gotong Royong untuk memberikan penghormatan terakhir pada korban. 

"Mereka tadi coba sweeping cari pelaku itu, tapi sudah dibubarkan. Sekarang mereka dilokalisir di (Persemayaman) Gotong Royong melihat temannya yang meninggal itu, di rumah duka," kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto

Dukung Pelajaran Bahasa Jawa, Pemkot Batu Luncurkan Buku

Perwira yang akrab disapa Buher itu mengungkapkan bahwa telah membentuk tim gabungan bersama Kodim Kota Malang hingga Satpol PP Kota Malang. Tim ini bertugas melakukan patroli di sejumlah titik vital seperti di kampus, asrama, kos kosan. Dia ingin memastikan situasi Tlogomas kembali kondusif pasca ricuh aksi sweping. 

"Minta tolong warga juga jangan membesar besarkan, terus kirim berita yang memicu atau membangkitkan emosi orang. Ini bisa diselesaikan. Paling utama, kami juga membantu Polres Malang untuk mengungkap pelaku pembunuhan itu," tutur Buher.

Sebelumnya, pertikaian berdarah ini berawal dari pesta minuman keras (miras) untuk merayakan kelulusan kakak kelasnya. Pesta miras digelar di sebuah kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 24 Juni 2023. 

"Ada acara di kafe belakang UMM, acara ini yang dilaksanakan kelompok mahasiswa salah satu kampus swasta di Malang. Pesta ini untuk merayakan kelulusan kakak tingkat. Korban dan terduga pelaku ada di acara tersebut," kata Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Minggu, 25 Juni 2023.

Di tengah perayaan kelulusan korban pamit untuk meninggalkan pesta. Ternyata keputusan korban meninggalkan lokasi membuat beberapa peserta tersinggung dan emosi. Korban pun diteriaki dan dikeroyok oleh mahasiswa lainnya. 

"Kemudian korban meninggalkan acara, tapi seperti ada orang yang tidak suka. Sehingga diteriaki dan dikeroyok, lalu ditinggalkan tergeletak. Korban meninggal diduga sebelum pukul 01.30 WIB," ujar Taufik. 

Jenazah korban ditemukan oleh petugas keamanan dan warga setempat. Warga kemudian melaporkan kasus ini kepada Polsek Karangploso. Saat personel polisi datang mereka mendapati korban tergeletak. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar.