Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Putu Kholis mengatakan bahwa dalam waktu dekat mereka akan melakukan gelar perkara sebelum menghentikan perkara laporan model B dalam Tragedi Kanjuruhan.

Imam dan TATAK akan melakukan pertemuan dengan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana untuk mempertanyakan soal laporan model B. Sejauh ini, dari penyidik sudah 5 kali

Tim melakukan pemantauan terhadap jalannya proses persidangan terhadap lima terdakwa antara lain, AKP Hasdarmawan, Kompol Wahyu Setyo Pranoto, AKP Bambang Sidik Ahmadi,

Ketiga terdakwa ialah mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, mantan Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, dan mantan Kabag Ops Polres Malang

Juariyah datang dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya itu. Dia mengaku heran mengapa tidak ada yang mengakui aksi penembakan gas air mata ke tribun

Aremania mengancam akan mendatangi 3 kantor polisi. Masing-masing adalah Polresta Malang Kota, Polres Batu, dan Polres Malang di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Aremania menilai lucu. Bagaimana tidak dari 6 tersangka awal, 5 berkasnya sudah lengkap dan hanya Akhmad Hadian Lukita yang tidak lengkap dan akhirnya bebas dari tahanan.

Mereka meminta Perppu dibuat dengan membentuk tim penyidik independen agar tidak ada konflik kepentingan di tubuh Polri dalam mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Saat itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang selaku otoritas pengelola Stadion Kanjuruhan menolak kedatangan para pekerja ini. Alasannya tidak ada SPK.

Sebab, sejauh ini rekonstruksi tidak digelar di tempat kejadian perkara (TKP) atau di Stadion Kanjuruhan.

2 saksi pendukung atas laporan dugaan pembunuhan dalam Tragedi Kanjuruhan diperiksa polisi.

Aremania pun sepakat akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran selama 135 menit sebagai simbol duka atas kematian 135 orang.