Dugaan Penganiayaan Terjadi di Pondok Pesantren Modern Ternama di Kota Batu
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Dugaan penganiayaan antar murid atau santri terjadi di salah satu Pondok Pesantren Modern Ternama di Kota Batu. Tindakan penganiayaan ini dilakukan oleh santri Sekolah Menengah Pertama di Ponpes itu kepada rekannya sesama santri.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Batu. Polres Batu sudah mendapatkan laporan dari keluarga korban terkait dugaan penganiayaan tersebut.
"Sudah ada laporan, sekarang petugas sedang melakukan penyelidikan atau tindaklanjuti," kata Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, Selasa 5 Maret 2024.
Sementara itu, kakak korban, Agus mengatakan adiknya dianiaya oleh satu teman di asrama siswa pada Minggu, 3 Maret 2024. Dugaannya awal mereka saling ejek terkait ambalan Pramuka.
"Namun secara tiba-tiba (pelaku) tidak terima dengan ejekan (korban) ia (pelaku) kemudian melayangkan pukulan ke wajah (korban). Teman-temannya yang ada di dalam asrama ini ketakutan kemudian lari keluar minta tolong," ujar Agus.
Kemudian beberapa santri masuk untuk melerai keduanya. Saat itu terduga pelaku juga sempat mengancam santri lain agar tidak melerai. Jika nekat melerai akan dipukul juga oleh pelaku.
"Lalu selang satu jam setengah kejadian itu, saya mendapatkan telepon dari pihak asrama bahwa (korban) berkelahi dengan (pelaku). Dari situ saya langsung menelpon adik saya untuk mendapatkan penjelasan," tutur Agus.
Agus mengatakan adiknya diduga menjadi korban penganiayaan karena saat dipukul terduga pelaku adiknya tidak membalas pukulan tersebut. Keluarga menganggap penjelasan pengasuh asrama tidak sesuai fakta karena berbeda dari keterangan adiknya.
"Kata adik saya bilang tidak (membalas pukulan). Artinya ini bukan perkelahian tapi bentuk penganiayaan karena adik saya tidak membalas sama sekali saat dipukuli itu," kata Agus.
Agus menuturkan keluarga tidak bisa menerima karena adiknya mengalami luka-luka di wajahnya. Ia merasa jika terduga pelaku sangat brutal dalam melakukan penganiayaan.
"Kami memutuskan mendatangi adik saya dan melihat kondisinya banyak luka lebam dan langsung membuat laporan ke Satreskrim Polres Batu mendapat respons cepat. Petugas langsung datang ke Ma'had (asrama Ponpes) untuk melakukan visum," ujar Agus.
Sementara itu, saat media ini mencoba konfirmasi dengan Humas Ponpes tersebut atas nama Budi Utomo melalui pesan singkat namun belum mendapatkan respon.