Siswa di Kota Malang Harus Menyeberang Menggunakan Rakit Menuju ke Sekolah

Pelajar menyebrang menggunakan rakit di Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Ratusan pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di kawasan Mergosono, Kota Malang memanfaatkan rakit untuk menyebrangi Sungai Brantas yang membelah dua wilayah Kelurahan Mergosono dan Kelurahan Bumiayu

529 Daftar jadi PPK Pilkada Jombang 

Siswa memilih naik rakit yang dibuat oleh komunitas kerambah warga setempat, daripada harus memutar jauh mencari jalur alternatif. Penyebabnya adalah Jembatan utama yang menghubungkan Mergosono dan Bumiayu sedang direnovasi hingga akhir Desember 2023 nanti. 

"Sejak dua hari ini saya menggunakan rakit penyeberangan. Setelah diberi tahu warga. Saya tidak mau cari alternatif lain karena terlalu jauh kalau memutar," kata Pelajar kelas 8 SMP PGRI 6 Malang, Ridho Sukandi Febrian, Selasa, 3 Oktober 2023. 

Komitmen Berantas Korupsi, Pemkot Pasuruan Lakukan Penandatanganan Pakta Integritas

Ketua RT 11/RW 5, Hadi Prasetyo mengatakan bahwa keberadaan jembatan penghubung sangat penting bagi aktivitas warga Mergosono dan Bumiayu terutama pelajar. Rakit dibuat secara swadaya. Awalnya menggunakan alat seadanya menggunakan ban dalam truk namun gagal dioperasikan. 

"Awalnya kami gunakan ban dalam truk, ternyata tidak kuat. Jadi ini memang inisiatif kami dari komunitas kerambah," ujar Hadi. 

Hari Kartini, Gus Ipul dan Fatma Kompak Suarakan Pentingnya Peran Perempuan Dalam Pembangunan Daerah

Lalu pada Senin, 2 Oktober 2023 kemarin warga secara swadaya kembali membuat rakit baru berbahan bambu untuk alas kemudian menggunakan tong kosong dan styrofoam sebagai pelampung. Rakit baru ini lebih kuat dan bisa mengangkut 8 orang. 

"Kalau orang dewasa bisa sampai enam orang. Kalau anak sekolah ya sampai delapan. Jam operasional pagi sampai 22.00 WIB. Lebar sungai 30 meter kalau dalamnya 2,5 meter," tutur Hadi. 

Halaman Selanjutnya
img_title