Puluhan Guru PAUD dan PNF Ikuti Workshop, Ini Kata Kadis P dan K Jombang

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Senen
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Sedikitnya ada 35 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengikuti workshop.

Realisasi Anggaran APBD 2023 Tak Capai Target, DPRD Minta Penjelasan Pemkot Malang

Kegiatan workshop ini diadakan mulai tanggal 29 Agustus hingga 31 Agustus 2023, di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Jombang.

Kepala Dinas P dan K Kabupaten Jombang, Senen menjelaskan, workshop penyelenggaraan PAUD Inklusif ini digelar oleh Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) di aula 3 Dinas P dan K.

Mulai 1 Juni 2024 ini, Pembeli Tabung Gas LPG 3 Kg di Pasuruan Wajib Tunjukkan KTP

"Untuk peserta workshop penyelenggaraan PAUD Inklusif ini merupakan pelopor sekolah inklusif di Kabupaten Jombang," katanya, Kamis 31 Agustus 2023.

Ia pun menjelaskan, sebanyak 35 guru dari Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) Penyelenggaraan PAUD Inklusif se Kabupaten Jombang ini, nantinya akan diberikan pemahaman agar nantinya bisa memberikan dampak positif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK)

Bawaslu Pasuruan Lantik 358 Pengawas Tingkat Desa Untuk Pilkada 2024

"Sehingga nak berkebutuhan khusus (ABK) bisa disejajarkan dengan anak yang tidak ABK. Selain itu peserta workshop harus bisa mengimbaskan ilmunya di Kecamatan masing-masing terutama pada satuan pendidikannya," ujarnya.

Lebih lanjut Senen menegaskan, tugas dari para peserta workshop ini, untuk memberikan pemahaman pada peserta didik di lembaganya masing-masing terkait dengan kesetaraan.

"Beri pemahaman peserta didik yang lain agar bisa menerima ABK, selain itu semua warga sekolah juga harus memiliki pemikiran yang sama tentang ABK," tuturnya.

Sementara itu, Yanuar Kaldun salah satu narasumber dalam kegiatan itu menyampaikan, bahwa guru harus memahami karakter Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) serta dapat mengelola kelas inklusif.

"Kita semua harus bisa melihat sisi positif ABK yang akan kita gali nantinya sebagai kemampuan ABK," katanya.