Keluarga Pasien jadi Korban Pencurian di Musala RSUD Jombang, Begini Imbauan Direktur
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Keluarga pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Jombang, Jawa Timur, jadi korban pencurian saat tidur di Musala RSUD, pada hari Minggu 29 September 2024.
Aksi pelaku terekam kamera CCTV yang ada di Musala RSUD Jombang. Dari rekaman kamera CCTV yang kini diserahkan ke kepolisian itu, pelaku berjumlah satu orang.
Direktur RSUD Jombang, dr Ma'murotus Sa'diyah menjelaskan, berdasarkan laporan dari pihak keamanan RSUD, diketahui bahwa keluarga salah satu pasien rawat inap di rumah sakit, telah menjadi korban pencurian.
"Laporan dari teman-teman keamanan, itu terjadi pada dini hari, Sabtu jam 2.00 WIB pagi. Di mushola rumah sakit umum. Pelakunya satu orang kalau dilihat dari CCTV," kata Ma'murotus, Senin 30 September 2024.
Usai mengalami peristiwa itu, keluarga pasien melaporkan ke pihak keamanan dan aparat kepolisian setempat.
"Langsung lapor ke keamanan dan ke kepolisian, itu sudah. Kalau masalah hukum itu sudah ditindaklanjuti dengan laporan ke kepolisian, dan kami sudah koordinasi dengan kepolisian hari Minggu itu untuk barang bukti termasuk cctv," ujarnya.
Pihaknya pun menegaskan bahwa keluarga pasien saat itu, sedang menunggu keluarganya yang sedang dirawat.
"Iya itu (korban) keluarganya pasien," tuturnya.
Dengan adanya peristiwa pencurian tersebut, pihaknya menghimbau pada para pengunjung maupun keluarga pasien agar berhati-hati dan selalu waspada terhadap barang bawaannya.
Ia pun meminta agar para keluarga pasien maupun masyarakat menggunakan fasilitas yang ada di rumah sakit sesuai dengan fungsinya.
"Keamanan di rumah sakit itu sudah optimal. Kami memiliki 42 satpam yang setiap 2 jam sekali bergiliran jaga, berputar dan ada 6 titik, akses masuk yang juga dijaga oleh satpam," katanya.
"Kami juga memberikan himbauan pada masyarakat, sudah ada tertulis di beberapa tempat, fasum. Dilarang juga tidur di mushola, karena banyak kejadian yang seperti itu, karena mushola juga sebenarnya bukan tempat untuk tidur ya," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pada saat kejadian, memang barang berharga milik keluarga pasien berada di luar dan tidak dimasukkan ke dalam tas.
"Kebetulan dompetnya tidak dikantongi, jadi memang itu resiko sih sebenarnya," tuturnya.