Sejoli Pekerja Hotel Diamankan Polres Batu Gegara Kasus Aborsi

Konferensi pers aborsi di Mapolres Batu.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVA Polres Batu berhasil mengungkap tindakan aborsi yang dilakukan oleh sejoli pekerja hotel di Kota Batu. Pasangan tersebut, GR (20 tahun) warga Sleman dan RN (19 tahun) warga Kabupaten Malang, nekat mengugurkan janin.

PJT I Gandeng 61 Guru Belajar Pemantauan Kualitas Air

Kasus ini terbongkar setelah warga melaporkan kecurigaan mereka kepada pihak kepolisian. Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini terjadi pada 3 September lalu.

"Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan intensif, kami berhasil mengungkap kejadian ini. Kami juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dan saat ini penyidik masih mendalami kasus dengan meminta keterangan saksi ahli," ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Batu, Selasa, 17 September 2024.

Laka Maut Adu Banteng di Junrejo, Seorang Pengendara Meninggal Dunia

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa GR dan RN telah menjalin hubungan sejak beberapa waktu lalu. Keduanya mulai berhubungan intim pada Juni 2024, dan RN dinyatakan hamil pada Agustus 2024. 

"Nah karena panik hamil di luar nikah, pasangan ini memutuskan untuk melakukan aborsi. Untuk usia janin yang digugurkan yaitu 11 minggu," tuturnya.

Kantor Imigrasi Malang Sosialisasi Pencegahan TPPO di Desa Binaan Kabupaten Malang

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo mengatakan dalam kasus tersebut petugas berhasil mengamankan barang bukti (BB) seperti gendok tempat plasenta, centong kayu, pakaian yang dikenakan kedua pelaku, tablet misoprostol, serta obat-obatan lain yang digunakan untuk menggugurkan kandungan.

"Pasangan ini mengonsumsi obat keras sebanyak tiga kali untuk menggugurkan kandungan. Setelah janin keluar, mereka membuangnya di kloset," ujarnya.

Dalam kasus ini, GR dan RN dijerat dengan Pasal 77A Undang-Undang Perlindungan Anak yang mengatur tentang larangan aborsi dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum yang berakibat fatal," katanya.