Kejanggalan Pemecatan Deolipa Sebagai Pengacara Bharada E

Deolipa mantan pengacara Bharada E
Sumber :
  • Viva.co.id / Ridwan Putra

Malang – Deolipa Yumara dipecat sebagai pengacara Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E. Dia pun membeberkan kejanggalan-kejanggalan seputar pemecatan dirinya yang bermula dari tangkapan layar percakapan antara seseorang dengan jenderal polisi di Bareskrim Polri.

Putra Eks Bupati Malang Daftar Jadi Bacakada Kota Batu

“Saya dapat kiriman percakapan WhatsApp yang berisi 2 penasihat hukum Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia enggak bisa manut cabut kuasanya,” kata Deolipa saat menggelar konferensi pers di kediamannya di Depok, Jawa Barat pada Sabtu 13 Agustus 2022 dikutip dari VIVA.co.id. 

Kronologisnya pada 7 Agustus 2022 atau tepat sehari setelah dirinya mendapat surat kuasa menjadi pengacara Bharada E. Ada sebuah percakapan whatsapp tertulis sang pengirim pesan mengucapkan jawaban dengan kalimat ‘Siap Jenderal’. Percakapan itu dikirimkan kepadanya, Deolipa pun mendatangi kantor Bareskrim Polri untuk menyampaikan penolakannya.

9 Kandidat Masuk Bursa Bacawabup Pendamping Kades Warsubi di Pilbup Jombang

"Saya sempat dipanggil ke ruang Bareskrim bertemu dengan seseorang, saya menolak pencabutan kuasa itu. Enggak tahu siapa yang ngasih, tahu-tahu ada di kantor aja hari Kamis (11 Agustus 2022) orang staf saya lihat terus dia laporan ke saya

Sebuah surat yang mengatasnamakan Bharada E itu datang di kantornya berisikan surat pencabutan kuasa. Dia merasa janggal dengan surat yang mengatasnamakan kliennya. Sebab, dirinya telah bersepakat bersama Bharada E bahwa setiap tanda tangan yang dibuatnya harus dibubuhkan tanggal serta menit untuk menghindari oknum-oknum yang ingin mencampuri urusan dirinya dengan Richard.

KPU Kota Batu Sebut Ada 2 Sosok Bakal Maju Jalur Independen dalam Pilkada 2024

“Saya (sempat) bicara dengan Bharada E, kita main nyanyian kode ya. Setiap tandatangan harus tulis tanggal sama jam, di samping tandatangan atau di atas, baik surat bermaterai atau tidak,” kata Deolipa.

Sementara surat pencabutan kuasa yang ia terima tidak ada kode tersebut. "Dia (Bharada E) lagi ngasih kode ke saya nih, sedang dibawah tekanan karena surat pencabutan surat kuasa dari Richard ke saya enggak ada tanggal sama jam,” imbuh dia lagi.

Deolipa menduga bahwa surat itu bukan dibuat oleh Bharada E. Sebab, Bharada E sedang ditahan dan tidak bisa mengetik karena sedang ditahan. 

“Richard kan di tahanan, dia enggak bisa ngetik, kemudian dia enggak punya keahlian secara hukum, dia Brimob, ahlinya tembak, siapa yang tulis ini, kita cari tahu,” kata Deolipa.

Sebagai informasi, Deolipa menjadi kuasa hukum Bharada E sejak 6 Agustus 2022. Dia berdua dengan rekannya bernama Burhanuddin menggantikan tim pengacara yang sebelumnya mengundurkan diri. Kemudian, tanggal 10 Agustus 2022 malah keluar surat pencabutan kuasa dari Bharada E terhadap Deolipa.