Muhammadiyah Batu Tampilkan Pameran Seni Rupa 'Tarian Langit'

Pameran seni rupa 'Tarian Langit'
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Keasikan-keasikan itu digambarkan dengan ‘tarian’ dan ‘langit’ menjadi diksi pengikat agar seniman juga tidak melepaskan diri dari ketuhanan. 

Komitmen Dengarkan Masyarakat Paslon Guru Open House 'Zona Sejuk' Kota Batu

"Itulah pembeda pameran ini dengan pameran lain. Pameran lain mungkin masih pada taraf ‘tarian dunia’, tapi pameran kami sudah membahas dan memikirkan tentang ‘tarian langit’. Pameran ini juga menjadi bentu spiritualitas Muhammadiyah yang tertuang dalam berbagai seni yang ada," katanya.

Pameran 'Tarian Langit' ini, menurut Mikke Susanto bukan semata persoalan idea atau topik tentang apa yang ada dalam setiap lukisan para peserta. Dalam perspektif historis, pameran ini ingin mengatakan tentang kelahiran kembali eksistensi yang sempat meredup selama beberapa dasawarsa lalu. 

Muslimat dan Fatayat NU Berkontribusi Luar Biasa Terhadap Perekonomian Kota Batu

Jika dahulu ada lembaga Himpunan Seniman dan Budayawan Islam yang pernah berdekatan dengan organisasi Muhammadiyah pada dekade 1960an, kini meskipun dengan konsep yang berbeda, tetapi punya napas yang seiringan.

"Ini bentuk upaya baru untuk mengungkap jati diri para perupa yang memiliki orientasi yang sama dengan visi budaya Muhammadiyah. Harapan utama pameran ini terletak untuk tetap meletakkan hakikat hidup sebagai muslim melalui karya seni," ujarnya.

Partai Golkar Gelar Konsolidasi, Total Menangkan Paslon Guru di Pilkada Batu

Menurut kurator istana itu, pameran ini bisa menjadi salah satu bentuk kemandirian Muhammadiyah untuk menunjukkan citra tentang warna dan pluralitas pemikiran yang dinamis. Dalam konteks sosial, pameran ini seperti sebuah tarian langit, tarian tanpa ada batas dan bisa tentang apa saja.

”Seperti awan di langit, kita menemukan hakikat bahwa manusia dapat membayangkan beragam citra dan nuansa sekaligus karena di langit secara bebas kita bisa menari-nari tanpa perlu ragu dan takut. Karena kita percaya atas ciptaan-Nya-lah kita dapat hidup damai bersama-sama dengan tetap ingat dan bertanggung jawab atas (apa yang) kita perbuat,” tuturnya.