Merefleksikan Jiwa Seni Sang Proklamator

Guru Besar Fakultas Sastra UM Prof Djoko Saryono
Sumber :
  • Viva Malang

Semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang dibangun oleh Bung Karno terbaca jelas dalam naskah berjudul Chungking Djakarta yang menggambarkan semangat kesadaran nasionalisme bangsa Asia melawan bangsa kolonial.

Faktor Paling Diwaspadai Arema FC saat Berjumpa PSM

Sedangkan semasa pengasingan di Ende kurun waktu 1934 hingga 1938, Bung Karno membentuk kelompok sandiwara yang diberi nama "Kelimutu" dan menulis 12 naskah sandiwara.

Dalam hal penulisan naskah, Bung Karno rupanya tidak mau asal-asalan. Ia berusaha mempelajari berbagai macam cabang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu sejarah dan sastra - bahasa.

Kemendagri Tunjuk Pj Wali Kota Batu jadi Komandan Upacara Hari Otoda di Surabaya

Referensi pengetahuan serta wawasan kebangsaan Bung Karno yang sangat luas menjadi entitas yang tak terpisahkan dalam implementasi proses gagasan atau ide kreatifnya.

Tanpa hal tersebut, akan sulit bagi seorang Bung Karno dalam menciptakan ide-ide kreatif, seperti menginterpretasi film Franskenstein yang amat populer pada saat itu menjadi lakon Dr. Sjaitan dan Koetkoetbi.

Selip Ban, Truk Muatan Kaleng Tabrak Guadril Tol Jomo

Dalam naskah Rainbow, Bung Karno juga terlihat amat cerdas menggiring alur cerita berbau roman sejarah yang penuh semangat patriotik, meskipun dalam cerita tokoh sentral yang romantis berakhir dengan tragis atau 'romantis membawa tragis'.

Salah satu pemuda Relawan Perjuangan Demokrasi Kota Malang, Dimas Septino mengatakan adanya diskusi tersebut juga dalam rangka menuju pementasan teater dari naskah Chungking Djakarta pada 30 Agustus mendatang di Gedung Kesenian Gajayana.

Halaman Selanjutnya
img_title