Komunitas Immers Indonesia Bantu Pelaku Usaha Digital Tingkatkan Omzet Penjualan
- istimewa
Ade Suhendri, selaku prkatisi Dimensi dan praktisi yang sudah melakukan penjualan sekitar delapan sampai 1.000 per hari mengungkapkan, dalam melakukan kampanye, pemilik usaha harus mempertimbangkan produk andalan yang dimiliki.
“Mereka harus menentukan product winning. Hal ini ditentukan dari produk mana yang memiliki penjualan tinggi dan laris di pasaran. Sehingga, bisa melakukan campaign maupun iklan secara tepat sasaran,” kata Ade.
Kemudian, peserta lain, yang berasal dari Tulungagung mempertanyakan terkait waktu penambahan tim atau karyawan.
Ivan Rezky, praktisi yang mendalami strategi cuan dengan winning team menjawab, dalam menentukan tim, memerlukan berbagai pertimbangan.
“Ketika usaha sudah besar dan tim produksi membutuhkan banyak tenaga untuk proses produksi maupun pasca produksi,” papar dia.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, kegiatan yang berkaitan dengan komunitas maupun UMKM bertambah banyak. Sebab, memasuki tahun baru 2024, pemerintah pusat menargetkan setidaknya ada 30 juta UMKM yang terdigitalisasi. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, mereka menyasar secondary city atau UMKM yang ada di kota pinggiran untuk go digital.
Bahkan, pemerintah sedang berupaya untuk menghubungkan UMKM yang terdiri dari 18.000 pasar tradisional dengan marketplace online melalui beberapa platform e-commerce.