Raja Ketan Durian Khas Wonosalam Jombang Jadi Buah Tangan Wajib Dibeli
- Elok Apriyanto/Jombang
Jombang, VIVA – Momen libur panjang, tak jarang banyak masyarakat menggunakan waktunya untuk berlibur. Jika berlibur di wisata alam Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kalian wajib mencicipi raja ketan durian khas Wonosalam.
Ya, oleh-oleh ini, satu-satunya yang ada di wisata yang terletak di lereng gunung Anjasmoro. Usaha pembuatan raja ketan durian khas Wonosalam ini, diproduksi oleh Alina Dini (29 tahun) warga Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam.
Setiap hari Alina, selalu disibukkan dengan urusan buah durian. Tak hanya menjual buah durian, ia juga mengolah buah durian menjadi makanan lezat.
Sesuai namanya, raja ketan durian khas Wonosalam ini berbahan dasar ketan putih, buah durian, serta daun pandan.
Perpaduan gurihnya ketan dan manisnya durian dibungkus harum daun pandan, sehingga menciptakan citarasa khas yang sulit dilupakan.
Ditemui di rumahnya Alina mengatakan, raja ketan durian tersebut diperkenalkan ke wisatawan sejak awal Desember 2023 lalu.
Awalnya perempuan lulusan Polinema ini hanya berjualan buah durian khas Wonosalam yang banyak diburu oleh masyarakat.
Namun, sedikit keuntungan dari penjualan buah durian wonosalam yang dijual secara utuh. Dengan ide kreatifnya, ia kemudian mengolah durian tersebut menjadi fla yang menjadi toping ketan.
"Ya, ketannya direndam terlebih dahulu kemudian di masak, duriannya diambil dagingnya saja kemudian dicampur gula dan susu kemudian diaduk hingga menjadi fla," kata Alina, Rabu, 29 Januari 2025.
Untuk membungkus, ia mengaku sengaja memanfaatkan daun pandan yang banyak tumbuh di tanah Wonosalam. Namun, tak disangka ketan durian olahannya mendapatkan respon positif saat ditawarkan kepada para wisatawan.
"Biasanya digunakan sebagai buah tangan atau oleh-oleh saat pengunjung berwisata ke Wonosalam," ujarnya.
Dalam sehari, ia mengatakan mampu menerima pesanan sebanyak 50 box hingga 100 box. Untuk harga perbox senilai Rp27 ribu.
"Perhari menghabiskan 5 hingga 10 kilogram ketan dan 30 hingga 50 biji durian, itu bisa dibuat 50 sampai 100 box perhari," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengaku untuk serius berbisnis ketan durian. Hingga mampu memasarkannya keluar daerah dan mendapatkan omzet hingga jutaan rupiah peehari.
"Omzet perhari Rp2 juta hingga Rp5 juta. Pengiriman paling jauh di Jakarta dan Bali," katanya.