BI Malang Latih Guru Mengenali Uang Asli dan Promosikan Transaksi Digital
- Hari Mujianto / Pasuruan
Pasuruan, VIVA – Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang menggelar pelatihan bagi guru-guru di Kota dan Kabupaten Pasuruan pada Selasa, 3 Desember 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang uang Rupiah, cara mengenalinya, dan mendorong penggunaan transaksi digital.
Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, menjelaskan bahwa guru-guru yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam memberikan edukasi tentang uang Rupiah kepada siswa-siswi mereka.
"Harapannya, guru-guru ini bisa mengajarkan siswa bagaimana cara merawat uang Rupiah agar lebih awet dan bagaimana membedakan uang asli dengan uang palsu," ujar Dedy.
Selain itu, pelatihan juga menyoroti pentingnya digitalisasi sistem pembayaran. BI mendorong masyarakat, khususnya di wilayah Pasuruan, untuk lebih banyak menggunakan transaksi digital seperti QRIS.
"Dengan semakin banyaknya transaksi digital, kita bisa mengurangi peredaran uang palsu dan meningkatkan keamanan transaksi," ujar Dedy.
Dedy juga menyampaikan data terbaru mengenai peredaran uang palsu di wilayah Malang. Meski jumlahnya tergolong kecil, yaitu 681 lembar pada bulan Desember 2024 dan 3719 lembar sejak Januari hingga Desember 2024, namun BI tetap berkomitmen untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada.
Pentingnya peran guru diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam memberikan edukasi keuangan kepada siswa.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas uang Rupiah dan menggunakan transaksi digital semakin meningkat.