Inovasi Bangga E-Lokal Kota Batu Jadi Percontohan Nasional, Transaksi Capai Rp109 Miliar
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Malang, VIVA – Program inovasi digital Bangga E-Lokal yang digagas oleh Bagian Belanja Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu terus menunjukkan keberhasilan dalam mendukung efisiensi pengadaan barang dan jasa sekaligus memberdayakan pelaku UMKM lokal.
Program tersebut bahkan menarik perhatian sejumlah pemerintah daerah (Pemda) dan kementerian lainnya sebagai rujukan untuk pengelolaan pengadaan berbasis digital.
Kepala BPBJ Kota Batu, Dian Fachroni, mengungkapkan bahwa transaksi melalui platform Bangga E-Lokal menunjukkan tren peningkatan signifikan hingga Oktober 2024. Total transaksi belanja Pemerintah Kota Batu melalui program ini tercatat mencapai Rp109 miliar, melibatkan berbagai etalase, seperti belanja pekerjaan dan jalan, jasa penyelenggaraan Pemda, jasa penyewaan, kebutuhan makanan dan minuman (mamin), bahan pokok, hingga alat tulis kantor.
“Dari total belanja tersebut, sekitar Rp101,4 miliar berasal dari belanja organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Batu, sedangkan sisanya Rp8,2 miliar berasal dari Pemda lain serta beberapa kementerian, termasuk Kementerian Agraria, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perhubungan,” katanya Jumat, 29 November 2024.
Dian menegaskan bahwa capaian ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan Kota Batu dalam mengoptimalkan pengadaan barang dan jasa secara digital, tetapi juga memperlihatkan kontribusi nyata pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Semakin banyaknya transaksi di Bangga E-Lokal artinya produk-produk lokal Kota Batu semakin diminati, baik oleh pemerintah daerah lain maupun kementerian. Kami berharap capaian ini dapat terus mendorong inovasi pelayanan publik dan semakin memperkuat perekonomian daerah,” tuturnya.
Dian juga menggarisbawahi komitmen Pemkot Batu untuk memprioritaskan belanja produk lokal melalui e-katalog. Hingga semester pertama tahun ini, nilai belanja produk lokal melalui e-katalog telah mencapai Rp75 miliar. Pemkot optimis nilai tersebut akan meningkat menjadi Rp150 miliar pada akhir 2024.