Dusun Terpencil di Kota Batu Produksi Keju Mozarella Beromzet Ratusan Juta Perbulan
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Setelah dihancurkan, gumpalan beku dan cair akan muncul. Lalu cairannya dibuang, dan yang beku sudah menjadi keju. Berikutnya keju yang sudah jadi diolah lagi agar menjadi mozarella.
"Proses terakhir keju dilakukan pemuluran adonan pada kondisi suhu 70-80 derajat menggunakan mesin strecher. Setelah itu keju mozarella pun jadi lalu dicetak dan dibekukan," katanya.
Dalam pengolahan susu sampai menjadi keju mozzarella biasanya memakan waktu sekitar 6 jam. Dari bahan baku 1000 liter susu dirinya mampu memproduksi 140 kilogram keju mozarella.
"Setiap Minggu kami melalukan pengolahan 2 hingga 3 kali, perbulan bisa memproduksi 4 ton keju mozarella dengan kemasan 250 gram yang kita jual Rp 28 ribu. Lalu yang kemasan 1 kilogram kita jual Rp 100 ribu," katanya.
Apalagi menurut Dapin, pemasaran keju mozarella sangat mudah dan memiliki peluang besar. Hal itu ditunjang adanya tren inovasi makanan, saat ini tidak hanya makanan Barat yang menggunakan keju mozarella, makanan Timur sekarang sudah banyak yang menggunakan keju mozarella untuk toping dan sebagainya.
"Mozarella produk dalam negeri tak kalah dengan keju mozarella import. Karena rasa lebih gurih dan lebih cocok ke lidah masyarakat. Itu yang membuat pemasaran mudah, rata-rata rumah makan hingga cafe yang memesan kepada kami," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri, Muhammad Munir mengatakan, produk turunan susu tersebut terbilang masih baru diproduksi. Pemilihan keju itu karena koperasi susu di Kota Batu ada banyak, tapi yang membuat keju mozzarella belum ada.