Bedakan Tumpukan Sampah di Pasar Induk Among Tani
- VIVA Malang (Galih Rakasiwi)
Batu, VIVA – Persoalan tumpukan sampah di Pasar Induk Among Tani sering kali menjadi sorotan masyarakat. Pedagang dan warga sekitar mengeluhkan bau menyengat serta air lindi yang mengalir dari tumpukan sampah.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa terdapat dua sumber sampah berbeda di area tersebut, yakni sampah dari pedagang Pasar Induk Among Tani dan sampah dari pedagang Pasar Pagi.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu Alfi Nurhidayat, menjelaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan oleh aktivitas pedagang di Pasar Induk Among Tani.
DLH memastikan bahwa sampah di lokasi tersebut selalu diangkut setiap hari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
"Setiap hari petugas DLH melakukan penanganan sampah di Pasar Induk Among Tani, baik pemilahan maupun pengangkutannya. Sampah diangkut ke TPA dan dijamin bersih setiap harinya di TPS Pasar agar tidak menimbulkan polusi," ujarnya, Senin 10 Februari 2025.
Sementara itu, berbeda dengan sampah yang dikelola DLH, sampah dari pedagang Pasar Pagi dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu. Pengelolaan sampah ini juga telah disepakati oleh pedagang Pasar Pagi melalui 19 kelompok yang ada.
Wakil Ketua KSM, Rokim, menjelaskan bahwa pihaknya mengelola sampah dari sekitar 650-700 pedagang Pasar Pagi yang aktif berjualan dari pukul 24.00 WIB hingga 08.00 WIB.