Desember 2022, Harga Beras Picu Inflasi Kota Malang

ilustrasi beras
Sumber :
  • pixabay

Malang – Sepanjang bulan Desember 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang kembali mencatat angka inflasi di kota pendidikan, yakni sebesar 0,58 persen.

Pj Wali Kota Batu Pantau Hari Pertama Angkutan Pelajar Gratis

Salah satu pemicu yang mendorong angka inflasi Kota Malang adalah harga beras. Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan, pada Desember 2022, harga beras tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen dan memberikan andil sebesar 0,063 persen terhadap inflasi.

"Harga beras pada Desember 2022 memberikan andil sebesar 0,063 persen dengan mengalami kenaikan harga sebesar 2,03 persen," kata Erny.

Ratusan Calon Anggota PPK Pilkada di Jombang, Mulai Jalani Tes CAT

Selain beras, kata dia, komoditas lain penyumbang inflasi Kota Malang pada Desember 2022 adalah telur ayam ras memberikan andil 0,060 persen, cabai rawit 0,044 persen dan emas perhiasan sebesar 0,041 persen.

Kemudian, lanjutnya, rokok kretek yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,37 persen memberikan andil sebesar 0,039 persen, angkutan udara memberi andil 0,033 persen, tempe 0,031 persen, bawang merah 0,020 persen dan minyak goreng 0,018 persen.

Pemkot Pasuruan Raih Opini WTP dari BPK RI 4 Tahun Beruntun

"Pada Desember 2022, inflasi utamanya disebabkan kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta emas perhiasan dan angkutan udara," kata Erny.

Sementara, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi pada periode tersebut antara lain adalah cabai merah turun 9,03 persen, batu bata turun 4.26 persen sabun cair 1,37 persen dan sejumlah buah-buahan.

Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) 2022 Kota Malang sebesar 6,45 persen. Selama 2022, ada sejumlah catatan dari BPS Kota Malang yang mendorong inflasi YoY Kota Malang lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya, yang masing masing tercatat 1,42 persen 1,75 persen.

Sejumlah catatan itu antara lain adalah pada awal Januari 2022, adanya kelangkaan komoditas minyak goreng. Kemudian, ada kenaikan harga avtur, anomali cuaca di beberapa wilayah dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM).