Bertemu dengan Civitas Akademika, Mundjidah Diskusi Inovasi Pendidikan di Jombang
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Jombang, VIVA – Bertemu dan diskusi dengan civitas akademika, calon bupati (cabup) Jombang, Jawa Timur, nomor urut 1, Mundjidah Wahab, bahas soal inovasi pendidikan di kota santri.
Pertemuan pasangan calon bupati yang berpasangan dengan Sumrambah itu, melibatkan 7 perwakilan perguruan tinggi di Kabupaten Jombang, yakni Universitas Darul Ulum (Undar), Univ PGRI, STIKES Pemkab Jombang, UNWAHA, UNHASY, ITEBIS PGRI Dewantara dan STIKES Bahrul Ulum, pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Putri dari KH Wahab Hasbullah itu menjelaskan, untuk membangun Jombang yang lebih maju kedepannya, diperlukan keterlibatan semua elemen masyarakat, termasuk kalangan civitas akademika.
"Selain melibatkan ulama, pesantren, civitas akademika juga harus dilibatkan dalam membangun Jombang," kata Mundjidah, Sabtu 5 Oktober 2024.
Munjidah mengatakan bahwa di kota santri, terdapat orang-orang yang hebat dan memiliki pemikiran yang luar biasa.
"Jombang ini banyak orang hebat, pegangannya adalah spiritualitas dan ilmu, ini menjadi kunci pengembangan Jombang," ujarnya.
Tak hanya itu, dihadapan civitas akademika, Mundjidah juga membahas beasiswa perguruan tinggi. "Beasiswa perguruan tinggi memang harus ada di Jombang, bisa nanti dibebankan APBD, maupun Baznas dan beberapa jaringan perguruan tinggi," tuturnya.
Menurut Mundjidah sangat penting melibatkan perguruan tinggi dalam melaksanakan pembangunan.
Selain membuka ruang beasiswa, perguruan tinggi dianggap mampu memberikan sumbangsih pemikiran memunculkan potensi dan memupuk sumberdaya manusia (SDM) yang ada di Kota Santri.
"Civitas akademika ini dari perguruan tinggi swasta, ini membahas bagaimana caranya anak kurang mampu tetap bisa sekolah sampai perguruan tinggi, pengembangan SDM desa, potensi pemikiran dosen ini mampu membantu Pemerintah Kabupaten Jombang," katanya.
Mundjidah mengatakan, selama 5 tahun belakangan, civitas akademika selalu dilibatkan dalam membangun Jombang.
"Mereka sudah merasakan, bertahun-tahun menjadi dosen baru jamannya Mundjidah dan Sumrambah mereka dilibatkan," ujarnya.
Mundjidah berpandangan, kemajuan wilayah kuncinya ada di sumberdaya manusia, ketika SDMnya bagus semuanya pasti bagus, termasuk terciptanya desa mandiri.
"Membangun Jombang dengan dua perspektif, desa mandiri, kalau desa mandiri sudah baik Insya Allah yang lain-lain juga baik, kuncinya ada di SDM," tuturnya.
Pihaknya pun mencontohkan adanya potensi wisata religi di Kota Santri, ia meyakini bisa membentuk karakter yang kuat berawal dari SDM yang unggul dan mumpuni.
"Jombang itu karakternya harus lebih kuat lagi, dengan adanya wisata religi sesuai dengan ikon Jombang, bagaimana caranya wisata religi ini kita buat karakter yang kuat dan lebih menarik, fasilitasnya lebih lengkap," katanya.