Mau AHY Jadi Cawapres Anies, Nasdem: Tak Boleh Paksakan Ego
- Istimewa
Malang – Poros Nasdem, Partai Demokrat (PD), dan PKS yang dispekulasikan akan membentuk koalisi untuk Pilpres 2024 diisukan alot menentukan nama cawapres. Poros tiga partai politik (parpol) itu digadang-gadang akan mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menanggapi itu, Ketua DPP Nasdem bidang Pemenangan Jawa I Banten-DKI, Effendy Choirie mengatakan hubungan pihaknya dengan PD serta PKS berjalan baik. Menurutnya, proses komunikasi antar elite tiga parpol dalam penjajakan koalisi masih jalan terus.
Gus Choi, sapaan akrabnya tak menampik urusan cawapres masih jadi bahasan tiga parpol. Hal itu termasuk keinginan PD yang ingin ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Dia menekankan figur cawapres pendamping Anies mesti berpijak pada kemenangan di 2024.
Demokrat Kata dia, setiap parpol jangan memaksakan ego untuk mensyaratkan figur cawapres tertentu. "Urusan cawapres tidak boleh saling memaksakan atas ego figur partai. Bagi Nasdem semua harus berpijak pada kepentingan kemenangan.
Karena itu harus memilih cawapres yang menambah dukungan dan kekuatan," kata Gus Choi kepada VIVA, Minggu malam, 23 Oktober 2022. Dia bilang Nasdem pun tak memaksakan kadernya jadi capres atau cawapres. Ia mengatakan Nasdem adalah partai terbuka, bukan ekslusif.
Bukan partai yang ego sentris dan sektoral untuk kadernya. Tidak sama sekali," jelas Gus Choi. Gus Choi mengatakan demikian karena mesti dilihat sejak berdirinya Nasdem 10 tahun lalu. Ia bilang Nasdem tak berpikir untuk dirinya atau kadernya.
"Padahal, kadernya juga banyak yang hebat. Punya kapasitas dan modal. Tapi, Nasdem terbuka untuk putra putri bangsa yang memiliki kapasitas lebih," tuturnya.