Ketua DPRD Kota Malang Tinjau Plengsengan di Kedungkandang, Berharap Bantuan Pemprov
- VIVA Malang (Uki Rama)
Malang, VIVA – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita meninjau bangunan plengsengan yang berada di kawasan Rolak, Kedungkandang, Kota Malang pada Minggu, 23 Februari 2025. Dia meninjau plengsengan yang terus terkikis aliran Sungai Amprong.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa plengsengan yang berada di Jalan Umar Maksum, Kedungkandang terus mengkikis jalan perkampungan yang dekat dengan sungai. Dia bahkan turun hingga ke sepadan sungai untuk melihat kondisi plengsengan.
"Yang jelas ini perlu penanganan sesegera mungkin. Di bawah sudah terkikis air. Jadi plengsengan hanya di sekitar jembatan. Ini jalan perkampungan terkikis sampai beberapa meter kurang dari 2 meter depan rumah warga," ujar Amithya.
Wanita yang akrab disapa Mia itu menuturkan bahwa kondisi cuaca yang masih di musim penghujan dikhawatirkan membahayakan keselamatan warga setempat. Dia berharap plengsengan yang berada di wilayah kerja Pemerintah Provinsi Jatim ini segera diperbaiki. Apalagi rumah-rumah warga dipastikan memiliki surat hak milik sehingga bukan bangunan liar.
"Kami juga pastikan rumah warga ini ada suratnya aman bukan tanah yang ada di sempadan. Historinya sesuai. Maka bisa segera diselesaikan dibantu. Karena kalau debit air tinggi saat hujan deras. Karena ini kan masih musim hujan ya sampai maret kira-kira. Kami takut ada dampak lanjutan, ini paving jalan sudah miring," ujar Mia.
Mia menuturkan bahwa sebenarnya beberapa tahun lalu dia sudah mengajukan ke Pemprov Jatim untuk perbaikan plengsengan. Namun, hingga saat ini belum ada respon. Langkah terdekat dia akan kembali mengajukan perbaikan plengsengan. Kali ini melalui DPRD Provinsi Jatim.
Ketua DPRD Kota Malang tinjau plengsengan di Kedungkandang
- VIVA Malang (Uki Rama)
"Beberapa tahun lalu kami ajukan ke provinsi 3 tahun lalu tapi belum ada respon. Plengsengan ini tidak boleh bangun sendiri karena kawasan sungai provinsi. Sekarang kami kirimkan proposal titik lokasi, foto ke DPRD provinsi agar ada folow up. Saya juga ajukan langsung proposal ke DPR RI. Plengsengan ini sepanjang 150 meter," tutur Mia.
Sementara warga RT 1 RW 2 Kedungkandang, Cahyo Wibowo mengatakan dari tahun ke tahun kondisi plengsengan terus mengkhawatirkan. Tanah yang berada di bawah terus terkikis air. Indikatornya adalah, aliran Sungai Amprong yang awalnya hanya selebar sekitar 25 meter kini menjadi sekitar 30 meter lebih.
Dia pun berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi atas kondisi plengsengan. Apalagi kondisi plengsengan kini tampak miring sementara akses jalan warga sekitar hanya satu. Dia pun senang Ketua DPRD Kota Malang datang meninjau langsung sehingga diharapkan mendapat respon lebih cepat dari otoritas terkait.
"Kondisi terkikis sejak lama bantaran sungai terus tergerus longsor. Ada 3 titik yang parah. Kami sudah pengajuan plengsengan tapi belum ada realisasi.
''Saya harap kunjungan DPRD Kota Malang bisa bantu bangun plengsengan. Kami khawatir karena satu-satunya akses jalan cuma satu ini. Saya harap juga ada lagi alternatif jalan," kata Cahyo. (Adv)