Simposium Wadah Sinkronisasi Program Nawa Bhakti Wali Kota Batu Terpilih

Simposium program Nawa Bhakti Kota Batu
Sumber :
  • VIVA Malang (Galih Rakasiwi)

Batu, VIVA – Pemerintah Kota Batu menggelar Simposium Visi Misi Mbatu SAE 2025-2030 di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani Batu, Jumat 24 Januari 2025.

Cak Nur dan Mas Heli Bakal Dilantik Presiden RI pada 6 Februari 2025

Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menyelaraskan program Nawa Bhakti Utama yang diusung Wali Kota terpilih Nurochman (Cak Nur) dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto (Mas Heli), jelang pelantikan mereka pada 6 Februari 2025 oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi, serta jajaran Kepala dan Sekretaris Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Batu, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Jumat 24 Januari 2025.

DPRD Kota Batu Apresiasi Respon Cepat Pj Walkot

Dalam paparannya, Cak Nur menekankan pentingnya sinergi antara kepala daerah dan OPD untuk merealisasikan visi misi dan program unggulan mereka selama lima tahun ke depan. 

“Tanpa kerja sama yang baik dengan OPD, program Nawa Bhakti Utama Mbatu SAE hanya akan menjadi angan-angan. Apalagi kami sebagai putra daerah memiliki tanggung jawab sosial besar untuk memenuhi janji kepada masyarakat,” ujarnya.

Tinjau Lokasi Longsor di Desa Gunungsari, Begini Arahan Pj Wali Kota Batu

Ia menegaskan bahwa Simposium dirancang untuk menjadi landasan pemikiran dalam mengintegrasikan program yang dirancang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Cak Nur menguraikan visi Mbatu SAE yang merupakan akronim dari Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, dan Ekologis. Sedangkan misi mereka terangkum dalam 15 poin program Nawa Bhakti Utama, di antaranya peningkatan insentif bagi petugas pelayanan masyarakat, pendidik, tenaga kependidikan, dan organisasi keagamaan.

Lalu, mencetak 1.000 sarjana per tahun. Pembangunan mall UMKM untuk mendukung perekonomian lokal. Pengembangan smart farming dan industri pengolahan sampah. Penambahan bagi hasil kepada desa hingga Rp5 miliar. Pembangunan fasilitas publik, seperti Batu Artpreneur, SMK seni, dan Spiritual Botanical Garden.

Sinergi untuk Pertanian dan Pariwisata

Sektor pertanian menjadi fokus utama Cak Nur meski Kota Batu dikenal sebagai destinasi wisata. Menurutnya, pertanian tidak boleh tergeser oleh pariwisata, tetapi harus saling mendukung.

“Kami akan mengupayakan kebijakan yang memiliki dampak ganda agar petani dapat meningkatkan daya saing produk mereka hingga mampu menjangkau pasar ekspor,” kata Ketua DPC PKB Kota Batu ini.

Senada, Mas Heli menambahkan bahwa pihaknya akan membuka jalur komunikasi langsung dengan masyarakat. Dengan landasan yang kuat ini dirinya yakin mampu mewujudkan Kota Batu yang sejahtera, berdaya saing, dan berkelanjutan selama masa kepemimpinan mereka.

“Kami akan aktif menerima masukan dari masyarakat melalui berbagai media, baik pemberitaan, media sosial, hingga WhatsApp. Semua pengaduan, terutama yang sifatnya darurat, harus segera ditindaklanjuti oleh OPD,” katanya.

Terakhir, Ketua DPC Gerindra Kota Batu ini meminta OPD di Pemkot Batu agar menghilangkan ego sektoral. Ia mendorong agar OPD harus saling 'nyengkuyung bareng' seperti yang telah dilakukan oleh warga Kota Batu selam ini. 

"Sehingga dengan menghilangkan ego sektoral dan melakukan 'nyengkuyung bareng' maka program-program yang telah dicanangkan bisa dijalankan," ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menekankan pentingnya sinkronisasi antara visi misi kepala daerah terpilih dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030. 

“RPJMD ini harus ditetapkan sebagai Peraturan Daerah paling lambat enam bulan setelah pelantikan,” tuturnya.

Untuk itu Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini berpesan agar OPD segera menyesuaikan diri dan program-programnya dalam RPJMD 2025-2030. Ini kebijakan pertama yang harus dilakukan Wali Kota terpilih. 

"Kebijakan pertama yang harus dilakukan Wali Kota terpilih adalah penetapan Perda RPJMD paling lambat 6 bulan setelah dilantik. Saya optimis tahapan ini bisa dilalui baik dengan tim transisi dan harus fokus kepada tujuan yang disampaikan beliau. Apabila tidak ada kendala pekan pertama bulan Agustus selesai Perda RPJMD 2025-2030 bisa diselesaikan," tuturnya.

Tentunya, lanjut dia, RPD harus disambungkan dengan RPJMD. Pasalnya tidak mungkin apa yang beliau sampaikan tidak bisa dilakukan oleh eksekutif. Suka tidak suka adalah bagian dari program dalam visi misi beliau yang sudah dibahas dan sudah diriset

"Dalam diskusi ini kita harapkan ada saran. Kita tahun bahwa untuk pelantikan kepala darah terpilih yang telah dirapatkan oleh Kemendagri, KPU hingga Bawaslu akan dilantik pada 6 Februari. Sehingga kegiatan ini akan jadi penguat dan sebagai bentuk persiapan pemerintah Kota Batu dalam 5 tahun kedepan," paparnya.

Kemudian, Tenaga Ahli Wali Kota, Prof. Candra Fajri Ananda, menyatakan bahwa kolaborasi antar-OPD menjadi kunci suksesnya implementasi visi misi tersebut. 

“Tujuan tertinggi Mbatu SAE adalah mencapai masyarakat madani, yang juga menjadi kontribusi penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” katanya.