Diguyur Hujan 3 Jam, 7 RT di Denanyar Jombang Kebanjiran

Hujan yang mengakibatkan banjir di Dusun Denanyar Selatan.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

Jombang, VIVA – Diguyur hujan deras selama 3 jam lebih pada Kamis, 5 Desember 2024 sore, 7 RT di Dusun Denanyar Selatan, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur kebanjiran.

Kecelakaan Beruntun Libatkan Bus dan Mobil Box di Jombang, 3 Orang Alami Luka-luka

Intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama 3 jam lebih itu, membuat air menggenangi jalanan kampung, hingga masuk ke pemukiman warga.

Agus (34 tahun) warga setempat mengatakan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah Jombang, termasuk daerahya itu mengakibatkan sebagian permukiman warga banjir.

Jadi Korban Arisan Bodong, Emak-emak Geruduk Rumah Warga Jombang

"Selain menggenangi jalan, air juga masuk ke dalam rumah-rumah warga," kata Agus, Jumat 6 Desember 2024.

Sementara itu, Kepala Desa Denanyar, Ayub Efendi membenarkan adanya peristiwa banjir yang melanda pemukiman warganya itu. "Di Denanyar sekarang rawan banjir," ujar Ayub.

Diparkir Di Halaman Rumah, Motor IRT di Jombang Raib Dicuri Maling

Lebih lanjut ia mengatakan sedikitnya, ada dua dusun yang terdampak banjir. Masing-masing Dusun Denanyar Selatan dan Dusun Sumbernongko. 

"Di Denanyar Selatan ini ada 7 RT, di RW 4 yang parah," tuturnya.

Ia pun menyebut bahwa air selain menggenangi jalan raya juga masuk ke sejumlah rumah warga. Sehingga aktivitas warga terganggu. Hingga Kamis petang kemarin, ketinggian air di jalan sempat mencapai sekira 60 sentimeter.

"Kemarin habis maghrib di Dusun Denanyar Selatan ini sudah sedengkul (lutut) orang dewasa," katanya.

Ia menegaskan, wilayah tersebut jadi langganan banjir ketika musim hujan tiba. Menurut Ayub, salah satu penyebabnya karena beberapa saluran pembuang tak berfungsi secara optimal.

"Jadi airnya itu dari selatan atau Tunggorono langsung ke utara, resapan di sana (Desa Tunggorono) sekarang sudah minim. Sedangkan saluran di pinggir jalan nasional itu beberapa tahun terakhir tidak pernah normalisasi. Akhirnya air mengalir ke utara," ujarnya.

Kondisi itu membuat air mengalir ke permukiman warga. "Saluran dekat PA (Pengadilan Agama) juga ada yang jebol," tutur Ayub.

Paling parah, menurut Ayub, berada di Dusun Denanyar Selatan. Sebab, di salah satu perumahan yang terdampak banjir hanya memiliki satu saluran buang. Sehingga, membuat air surut butuh waktu lama.

"Untuk Dusun Sumbenongko surutnya cepat, yang susah di Perumahan Denanyar Asri, karena salurannya hanya satu. Padahal kemarin juga sudah kami normalisasi," kata Ayub.