Jaga Kedaulatan Siber, Jagoan Hosting Beri Edukasi Forensik Digital ke Bintara Mahasiswa Poltekad
- istimewa
Malang –Di era transformasi teknologi, keamanan siber menjadi elemen krusial dalam menjaga stabilitas. Sebab, terdapat sederet ancaman serangan siber yang dapat merusak infrastruktur penting dan mengancam data sensitif.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 800 juta serangan siber terjadi sepanjang tahun 2022. Bahkan, Cybersecurity Ventures memprediksi, kerugian akibat kejahatan siber akan mencapai USD 10,5 triliun per tahun pada 2025.
Dalam era digital yang semakin berkembang, ancaman siber tidak hanya membidik sektor komersial, tetapi juga menyasar berbagai infrastruktur kritis nasional. Oleh karena itu, upaya penguatan pertahanan siber yang kuat menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga keamanan nasional.
Untuk menjaga kedaulatan siber, Jagoan Hosting bersama Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) menyelenggarakan program Big Data Youth Bootcamp yang ditujukan untuk 23 bintara mahasiswa Poltekad.
Salah satu materi yang disampaikan adalah mengenai Forensik Digital yang disampaikan oleh Vipkas Al Hadid Firdaus, S.T., M.T., CEH., CHFI, Senior Cybersecurity Consultant PT. Digital Solusi Group.
Forensik digital memungkinkan personel militer untuk mengidentifikasi, melacak, dan menganalisis jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku kejahatan siber, baik dalam serangan terhadap infrastruktur militer maupun dalam insiden yang mengancam data sensitif.
Dengan pemahaman mendalam mengenai forensik digital, personel TNI AD akan lebih siap dalam menghadapi dan merespons berbagai potensi serangan, yang pada gilirannya akan memperkuat pertahanan siber nasional dan melindungi integritas serta kedaulatan digital Indonesia.
"Penguasaan forensik digital oleh bintara mahasiswa tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi ancaman, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kedaulatan siber Indonesia. Melalui keahlian ini, personel TNI AD dapat melacak dan menghadapi serangan siber dengan lebih efektif, sehingga kedaulatan digital bangsa tetap terjaga,” kata dia.
Sebagai informasi, Big Data Yout Bootcamp merupakan program pengembangan kompetensi dan peningkatan kualitas talenta Bintara Mahasiswa D4 Rekayasa Keamanan Siber. Tujuannya, agar para prajurit memiliki keterampilan keamanan siber dan analisis data yang mumpuni, sehingga mereka mampu mengidentifikasi ancaman dengan cepat dan efektif.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan infrastruktur pertahanan siber yang kuat dalam rangka melindungi data sensitif dan infrastruktur kritis dari ancaman eksternal.
General Manager Jagoan Hosting, Andy Novianto mengungkapkan, adapun materi yang diberikan antara lain Pengantar Big Data, Keamanan Data dan Big Data Analysis, ETL Process, Data Analytics, Operasi Siber & Perlindungan Infrastruktur Kritis, Forensik Siber, Kontrol Opini, serta Strategi dan Keamanan Kebijakan Big Data.
“Teman-teman Bamasis (Bintara Mahasiswa) akan belajar selama 13 hari. Mereka tidak hanya mendapatkan teori, namun juga praktik,” kata Andy.
Sebagai provider hosting yang concern sebagai Hero Siber ini berharap, ilmu dan praktik yang diberikan dalam bootcamp tersebut bisa bermanfaat.
“Dengan melakukan praktik langsung, teman-teman Bamasis mampu mengonsep analisis data dari tren tertentu, dapat memecahkan setiap proses analisis data, bisa menyimpulkan hasil dari proses analisis data dan menyampaikan hasil kontrol opini berdasarkan hasil analisis data,” papar dia.
Program Big Data Youth Bootcamp juga memberikan real experience dan real company yang diharapkan mampu menghasilkan prajurit yang unggul dan terampil guna memperkuat keamanan jaringan komputer di lingkungan TNI AD.
Ditambah lagi, peserta akan mendapatkan praktik dan mentoring yang relevan hingga dapat berkonsultasi langsung dengan praktisi.
Ketua Jurusan Telekomunikasi Poltekad, Letkol Arh Dessy Derius Minggu, ST, MT mengatakan, prodi yang berkaitan dengan rekayasa keamanan cyber masih berada di tahun kedua.
“Melalui program ini, bintara mahasiswa wajib untuk mengetahui berbagai bidang ilmu terkait rekayasa keamanan cyber Ini kesempatan yang baik bagi mahasiswa,” kata dia.
“Silahkan dimanfaatkan waktu dan ilmunya dengan baik. Ini menjadi bekal bagi bintara mahasiswa dan akan digunakan sesuai dengan penempatan mereka nanti,” imbuh dia.