Rayakan Maulid Nabi Muhammad, Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Gelar Santunan Nasional

Santunan nasional di Ponpes Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVA – Dalam rangka merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, Pondok Pesantren (Ponpes) Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah yang berada di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menggelar santunan nasional.

Tak Kunjung Selesai, Ini Progres Pemeriksaan Skandal Dugaan Asusila Dua Pejabat Dikbud Jombang

Kegiatan santunan nasional ini melibatkan ratusan anak yatim dan fakir miskin yang diundang secara khusus untuk menerima santunan dari warga Shiddiqiyyah. 

Setiap masing-masing anak yatim dan kaum duafa mendapatkan bingkisan dan uang saku. Termasuk diberikan buah dan sayuran. 

Residivis Pengedar dan Pengepul Pil Koplo di Jombang, Digulung Polisi

Usai menerima santunan terlihat senyum anak yatim dan fakir miskin mengembang pasca acara santunan nasional ke-20 itu. 

Dua anak Yatim di antaranya adalah M Jayakusuma dan M Desta. Keduanya duduk di kelas VI di Tarbiyah Hidhul Ghulam Wal Banat (THGB) milik Tarekat Shiddiqiyyah.

Wajah Cantik Alun-alun Jombang, Jadi Sarana Bermain Pelajar Hingga Warga

Jayakusuma dan Besta berusia 11 tahun. Mereka sudah 6 tahun menjadi santri Shiddiqiyyah. Dua santri asal Madiun ini sangat bergembira saat hadir di Santunan Nasional ke-20 di pesantren ini. Keduanya juga ikut antre untuk menerima bingkisan dan uang saku.

"Alhamdulillah senang sekali mendapatkan bingkisan. Saya menjadi santri di sini sejak kelas satu. Setiap Hari Raya Iduladha pulang ke Madiun," kata kedua santri yatim itu, Sabtu, 21 September 2024.

Perasaan yang sama juga dialami ratusan anak yatim dan fakir miskin lainnya. Mereka juga mendapatkan bingkisan, uang saku, dan buah serta sayur. 

Buah yang akan dibagikan tersebut ditata sedemikian rupa hingga membentuk tulisan 'Santunan Nasional' dan lafal 'Muhammad'.

Penerima santunan lainnya bernama Sunarti, mengaku senang mendapatkan santunan dari warga Shiddiqiyyah. Rencananya, uang santunan yang diterimanya bakal digunakan sebagai modal usaha. 

"Saya buat modal jualan nasi pecel," ujar Sunarti.

Acara ini juga dihadiri Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah, Syekh Mochammad Mukhtarullohil Mujtabaa Mu'thi didampingi Ketua Dhilaal Berkat Rohmat Alloh Shiddiqiyyah (DHIBRA) Pusat, Nyai Shofwatul Ummah.

Bahkan Kiai Mukhtar membacakan doa secara khusus sebelum santunan dibagikan. Kiai Mukhtar juga memberikan tausyiah.

Ketua DHIBRA Pusat, Nyai Shofwatul Ummah mengatakan, santunan nasional ke-20 tersebut dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus ulang tahun Dhibra, serta THGB Shiddiqiyyah.

"Selain di Ploso Jombang, santunan nasional juga digelar secara serentak seluruh Indonesia. Rinciannya, di 161 kabupaten/kota, 24 provinsi. Bahkan ada yang melakukan santunan di luar negeri seperti Australia, Malaysia, serta Hong Kong," tuturnya.

"Dari seluruh Indonesia tersebut terdapat 12 ribu anak Yatim atau fakir miskin yang disantuni," kata Nyai Shofwatul.

Nyai Shofwatul Ummah menegaskan dari 161 kabupaten/kota tersebut santunan yang terkumpul sudah tembus Rp2 Miliar lebih. Jumlah tersebut dipastikan terus bertambah mengingat santunan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Gelaran santunan nasional seperti ini sudah berlangsung selama 20 tahun. Pada tahun sebelumnya atau pada tahun 2023, santunan mencapai Rp3,30 Miliar dengan jumlah yang disantuni sebanyak 18.859 orang.

"Setiap tahun kita mengadakan santunan seperti ini. Dananya dari anggota Shiddiqiyyah dan simpatisan. Selain selawat, kami juga melakukan ibadah soisal dengan santunan. Kami ingin berbagi kegembiraan dengan anak yatim dan fakir miskin," ujarnya.