Rencana Peremajaan Angkot di Kota Malang agar Warga Gunakan Transportasi Massal
- VIVA Malang / Uki Rama
Malang, VIVA – Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat akan melakukan peremajaan untuk angkutan kota atau mikrolet. Dia menginginkan transformasi armada angkot agar dikelola secara profesional dan modern untuk menarik warga menggunakan transportasi massal.
Dia telah merencanakan perbaikan transportasi umum dengan sistem buy the service dengan target terlaksana pada 2025. Dikatakan, Wahyu Hidayat rencana ini telah dipaparkan kepada Kementerian Perhubungan RI dan mendapatkan respon positif.
"Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat menudukung sepenuhnya karena juga menjadi program dari kementerian. BTS diharapkan bisa mengubah masyarakat menggunakan transportasi publik. Saat ini kan banyak angkutan yang tidak diminati masyarakat, dengan BTS ini pemerintah pusat setuju dan akan membantu studi kelayakan," kata Wahyu, Rabu, 26 Juni 2024.
Wahyu mengatakan, Pemkot Malang tidak akan menghilangkan angkot begitu saja. Sebaliknya mereka akan melakukan peremajaan agar benar-benar layak menjadi transportasi massal.
Tidak hanya di kendaraan. Para sopir juga akan dibina dengan melakukan pelatihan agar para sopir bisa bekerja secara profesional demi pelayanan yang lebih baik.
"Nanti kami akan memanfaatkan angkutan umum yang sudah ada ini menjadi lebih baik dan mengena di masyarakat. Kemungkinan nanti akan kami rombak semua. Jadi kami invenstarisir. Kami utamakan dan kami tes serta bimbing para sopir agar bisa menjalankan tugas sesuai ketentuan," ujar Wahyu.
Wahyu menyebut, konsep yang akan diterapkan seperti di Surakarta atau Solo dan Palembang. Dimana pemerintah pusat akan memberikan subsidi ke Kota Malang. Subsidi dilakukan untuk pemberian bantuan saat ini Pemkot Malang sedang menyusun kajiannya.
"Subsidinya juga akan dibantu. Untuk mengetahui rencana sejauh mana tingkat kepastian dan keseriusan Pemkot Malang, Direktur Angkutan Darat akan datang langsung ke Kota Malang," tutur Wahyu.
Dalam waktu dekat Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin akan datang ke Kota Malang untuk melihat kelayakannya. Untuk rute yang paling diminati adalah menuju pasar, pusat perbelanjaan modern, dan kawasan pendidikan.
"Penumpang tidak bayar untuk awal agar bisa menikmati. BTS tersebut akan nyaman, bersih, tepat waktu, dan pelayanan pengemudi juga ramah. Ada WiFinya juga. Kalau pengemudi mengebut akan ditegur oleh operator. Saat ini kami sedang menyusun rute yang paling diminati penumpang," tambahnya.
Wahyu mengaku juga akan berusaha memberi gaji para sopir sesuai UMK. Dimana UMK Kota Malang pada 2024 senilai Rp 3.309.144, naik 3,6 persen dari nilai UMK 2023.
"Gaji juga dihitung, saya minta di atas UMK. Kami utamakan pengemudi yang memiliki angkutan kota. Jadi kami invenstarisir. Kami utamakan dan kami tes serta bimbing para sopir agar bisa menjalankan tugas sesuai ketentuan," kata Wahyu.