Pendaftaran Ditutup, Muhlas Daftar Lagi Jadi Dirut Tugu Tirta

Dok Dirut PDAM atau Tugu Tirta M Nor Muhlas.
Sumber :
  • Viva Malang

Malang, VIVA – Ketua Panitia seleksi (Pansel) Pendaftaran Direksi Perumda Tugu Tirta Kota Malang Prof Muhammad Bisri mengungkapkan sudah ada sekira 30 orang yang mendaftar sebagai calon jajaran direksi. 

Tak Libatkan Warga Sebagai Karyawan, Tempat Usaha Helm di Jombang Jadi Sorotan

Dari 30 orang yang mendaftar, ada nama mantan Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Noor Muhlas. Pendaftaran sendiri resmi ditutup sejak Senin, 10 Juni 2024 pukul 15.00 WIB tadi. 

"Pak Muhlas mendaftar. Jadi petahana mendaftar baru tadi siang sekitar pukul 10.00 WIB atau 11.00 WIB siang tadi," kata Bisri. 

Sengkarut PPDB, Warga Jombang Demo Minta Menteri Pendidikan Dicopot

Perumda Tugu Tirta sendiri membutuhkan 3 posisi strategis sehingga membentuk Pansel untuk mencari sosok yang layak. 3 posisi yang dicari adalah Direktur Utama, Direktur Administrasi dan Keuangan serta Direktur Teknik. 

"Ada (pendaftar) dari Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Tangerang, Bekasi, Bali, Ciamis dan Medan. Kalau yang Kabupaten Malang itu termasuk 14 dari Perumda Tirta Kanjuruhan," ujar Bisri.

Secara Lisan Gus Halim Sampaikan Rekom PKB Di Pilwali Kota Malang Untuk Abah Anton

Bisri memastikan Pansel akan bekerja sungguh-sungguh sesuai amanah Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM). Pesan dari Wahyu Hidayat yakni mencari sosok direktur yang profesional demi pelayanan kebutuhan air minum yang lancar tanpa permasalahan. 

"Waktu saya di undang, pak Pj Wali Kota Malang ingin yang profesional. Sesuai aturan semua tergantung pimpinan (Pj Wali Kota Malang)," tutur Bisri. 

Usai menyerahkan pendaftaran, mereka akan menjalani seleksi administrasi, berlanjut pada uji kepatutan dan kelayakan. Nantinya calon direktur Tugu Tirta juga akan menjalankan sesi wawancara dengan Pj Wali Kota Malang sebelum penentuan terpilih pada 29 Juni 2024 mendatang.

"Uji kompetensi selain dari kami, juga dari lembaga luar, yakni Universitas Negeri Malang (UM) untuk menguji dan ada psikotes. Tahun ini ketat karena juga ada nilai kuantitatif, ada angkanya," kata Bisri.