DPRD Batu Pertanyakan Kios Kosong di Pasar Induk Among Tani

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Keberadaan kios kosong masih banyak dijumpai di Pasar Induk Among Tani. DPRD Kota Batu pun mempertanyakan keberadaan tersebut dan berharap bisa dimanfaatkan sebagai ruang kreatif. 

Bangun Nalar Kritis, FH Unmer Malang Gelar LKTI Piala Dekan 2024 Tingkat SMA se-Jatim

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan pasar Induk Among Tani Kota Batu terlihat sangat megah. Namun masih ada beberapa kios kosong yang belum memiliki penghuni.

"Melihat kondisi kios kosong dari sisa pedagang yang telah mendapatkan haknya, harusnya UPT Pasar atau Diskumdag Kota Batu menginformasikan dan bisa memfungsikan kios kosong tersebut supaya dimanfaatkan oleh anak-anak muda sebagai ruang kreatif," katanya, Rabu, 29 Mei 2024.

Batu Culture Festival 2024, Cara Pemkot Batu Rayakan Kekayaan Warisan Budaya

Selain itu sebagai bentuk transparansi pengelolaan pasar sehingga masyarakat umum tidak akan mempertanyakan hal tersebut. Tapi sebaliknya ketika tidak ada transparansi ditakutkan masyarakat umum menduga-duga jika sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu. 

"Jadi harus terbuka terkait berapa sisa kios kosong yang ada ke masyarakat. Kemudian masyarakat bisa memanfaatkan kios tersebut. Jangan sampai menduga-duga jika ternyata sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu," ujarnya.

Dapat Restu Kaesang, Dukungan Untuk Ali Muthohirin di Pilwali Kota Malang Kian Masif

Selain itu, kios-kios kosong ini bisa dimanfaatkan anak-anak muda untuk berjualan atau menjadi ruang-ruang kreatif dengan penggunaan sesuai Perda. Ia mencontohkan seharusnya Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa mereplikasi Pasar Santa yang berlokasi di Jakarta Selatan.

"Di pasar tradisional tersebut sudah lama dijadikan sebagai tempat nongkrong kawula muda. Di Pasar Santa anak-anak muda mampu membaur dengan pedagang lama. Tapi bedanya anak-anak muda di memanfaatkannya sebagai tempat berjualan kaset jadul seperti vinyl. Bahkan juga menjadi tempat tongkrongan anak muda untuk diskusi dan kegiatan bermanfaat lainnya," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title