Perkembangan DBD di Jombang, Jumlah Kasusnya Capai 140 Kasus

Plt Kepala Dinkes Jombang, Syaful Anwar dan Direktur RSUD Jombang
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Perkembangan kasus demam berdarah dengue (DBD), yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, jumlahnya masih tinggi.

Banyak Proyek Gedung SMPN di Jombang Tak Rampung, DPRD Pertanyakan Kinerja Konsultan Pengawas

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, selama bulan Februari ini tercatat ada 140 kasus DBD. Sebanyak 5 orang yang terdiri dari 4 usia anak-anak, dan 1 usia dewasa meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 

Meski mencapai ratusan kasus jumlahnya, Dinkes Jombang mengklaim bahwa dalam beberapa hari terakhir memang terdapat trend penurunan kasus. 

Kisah Cawabup Jombang Nomor Urut 1 Di Mata Istri, Dari Aktivis Berujung Romantis

"Kasus DBD ini, alhamdulilah dalam empat hari terakhir ini, trendnya sudah menurun. Di RSUD Ploso, tinggal 11 pasien, dan di RSUD Jombang tinggal 36 pasien, dari 60 pasien kemarin," kata Plt Kepala Dinkes Jombang, Syaiful Anwar, Kamis 29 Februari 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa selama bulan Februari tahun ini, jumlah kasus DBD di Kabupaten Jombang, mencapai ratusan kasus.

Mulok Keagamaan Era Mundjidah - Sumrambah, Dinilai Mampu Bentuk Karakter Pelajar

"Ada sekitar 140 an mas. Ini yang murni DBD. Yang meninggal laporan dari RSUD masih 5," ujar Syaiful.

Sementara itu, Direktur RSUD Jombang dr Ma'murotus Sa'diyah menjelaskan bahwa jumlah pasien di RSUD yang positif DBD mengalami penurunan dari 60 pasien kini jumlahnya sudah menurun.

Halaman Selanjutnya
img_title