Pengakuan Ibu Di Jombang, Belum Pikirkan Berdamai Karena Anaknya Terancam Buta Permanen

Orang tua korban saat menunjukkan rekam medis dokter mata.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Pengakuan Erna Widyawati (43 tahun) orang tua dari pelajar berusia 10 tahun di Jombang sempat ditawari uang Rp20 juta untuk mengganti biaya operasi mata di rumah sakit mata Undaan Surabaya

Mesin Boiler Overheat, Tempat Pengolahan Kayu di Jombang Terbakar

Dia menolak ajakan berdama baik dari pihak sekolah maupun keluarga terduga pelaku karena menganggap uang Rp20 juta tidak sepadan dengan biaya pengobatan. Termasuk penglihatan anaknya yang tak bisa pulih seratus persen.  

"Kemarin (15 Februari) saya menjalani mediasi lagi, tapi yang dibahas hanya BPJS saja, tidak ada membahas kompensasi yang diderita anak saya," kata Erna, Selasa, 20 Februari 2024. 

'birrul walidain' Kisah Perjodohan Nyai Munjidah Wahab dengan Mendiang KH Imam Asy'ari

Erna menuturkan, biaya yang dia keluarkan sejak anaknya menderita sakit mata akibat lemparan patahan kayu lebih besar ketimbang imbalan yang coba ditawarkan. Dia mengakui proses mediasi selama ini masih buntu dan belum menemukan titik temu. 

"Pihak yayasan hanya menyampaikan bantuan kelancaran pengobatan menggunakan BPJS. Bukan berarti pakai BPJS tidak baik ya, tapi saya merasakan perbedaannya memang sangat jauh, tindakan kalau pakai umum sangat lancar dan memuaskan," ujar Erna. 

Apel Siaga, Bawaslu Jombang Lakukan Pengawasan di Masa Tenang di Pilkada

Erna menuturkan, bahwa nominal Rp20 juta yang ditawarkan bahkan kurang untuk sekali biaya operasi. Sebab, luka akibat patahan gagang sapu membuat anaknya tidak bisa memiliki pengelihatan normal. 

"Nilainya Rp10 juta dari orang tua AG, Rp7 juta dari donasi siswa, dan Rp3 juta dari sekolah atau dari yayasan. Itu untuk operasi satu kali saja kurang," tutur Erna. 

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar setempat Ike Sinta Dewi, membenarkan jika sudah menawarkan bantuan senilai Rp20 juta untuk korban sebelum menjalani operasi pada 5 Februari kemarin. Besaran angka itu ditetapkan setelah pihak sekolah turut mendampingi korban saat menjalani proses pemeriksaan di RS Mata Undaan Surabaya.

"Saat itu kami berpegang pada ucapan dokter, jika operasi membutuhkan biaya belasan juta, jadi saya bulatkan menjadi Rp20 juta. Dari orang tua, donasi siswa, dan sekolah," kata Ike. 

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pelajar di Jombang dinyatakan mata kanannya terancam mengalami buta permanen, usai tak sengaja terlempar kayu teman sekelasnya.

Peristiwa itu dialami korban pada 9 Januari 2024 kemarin. Saat itu, para siswa sekolah dasar tengah menunggu jam pergantian pelajaran.