Anggap Penangganan Belum Maksimal, Warga Tolak TPA Tlekung Beroperasi Lagi

TPA Tlekung
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menolak adanya wacana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk membuka kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung pada Jumat, 5 Januari 2024. 

Datangi 2 Tempat Ekraf, Pj Wali Kota Batu Optimistis Potensi Pariwisata Terus Berkembang

Penolakan warga itu nampak dengan adanya pemasangan banner berukuran raksasa di jalan masuk TPA Tlekung dengan tulisan 'Kami warga Tlekung berterimakasih kepada Pemkot Batu telah menutup TPA Tlekung. Dan kami tidak setuju (Menolak) dibukanya kembali TPA Tlekung dengan alasan apapun. Melanggar janji (Geger Geden)'.

Kepala Desa Tlekung, Mardi menjelaskan semua warga menolak dengan adanya wacana TPA Tlekung dibuka kembali tersebut karena khawatir polusi udara dan bahaya sampah kembali menghantui masyarakat. 

Kepala Korban Belum Ditemukan, Polisi Masih Sterilisasi Sumber Ledakan Bom Ikan Bondet di Pasuruan

Sebab, diungkakan Mardi, sampai saat ini sampah yang lama di TPA Tlekung masih penuh. Oleh karena itu, agar masalah serupa tidak terulang, dia meminta agar sampah yang lama diselesaikan terlebih dahulu.

"Kami tak ingin TPA dibuka kembali, tolong selesaikan dahulu masalah sampah yang lama. Karena tumpukan sampah di TPA Tlekung masih sangat tinggi terlebih apabila dipantau dari daerah sisi Selatan," kata Mardi, Rabu 3 Desember 2023.

Pendaftaran Ditutup, Ada 4 Bacabup yang Resmi Daftar di PDIP dan Demokrat Jombang

Pihaknya khawatir apabila terjadi longsor maka yang menjadi korban adalah warga Dusun Gangsiran dan Desa Junrejo. Dirinya mewakili masyarakat menekankan agar Pemkot bisa membuka TPA Tlekung apabila 50 persen tumpukan sampah lama telah diatasi dengan baik dan benar. 

"Sehingga mesin incenerator yang datang tersebut bisa fokus mengolah sampah yang lama. Kalau Pemkot ngeyel untuk membuka TPA Tlekung, saya berpesan jangan sombong apabila berhadapan dengan masyarakat, kalau sombong-sombong kita tidak ikut campur. Sebaiknya kita ini sebagai pemerintah kota dan desa harus ada solusinya," ujar Mardi. 

Halaman Selanjutnya
img_title