Saat Warga Binaan Lapas Kelas I Malang, Bikin Karya Eklusif Batik Lowokwaru
- Viva Malang/Uki Rama
Sementara itu, salah satu warga binaan Trianta Ulil Amri (23 tahun) asal Jember mengaku bahwa dirinya awalnya tidak bisa sama sekali membatik. Tetapi setelah ikut pelatihan selama 2 minggu dia bisa membatik dengan lihai.
"Belajar 2 Minggu, ikut anak-anak saja awalnya ikut pelatihan batik ini. Saya awalnya tidak bisa membuat batik kini bisa batik kareja pelatihan di Lapas Lowokwaru ini. Sekarang bisa bikin batik pola," kata Amri.
Amri dalam kerajinan batik Lowokwaru bertugas sebagai pemberi warna pada motif yang sebelumnya sudah digambar oleh warga binaan lainnya.
"Kalau tidak tahu pasti susah, karena kita ini memberi warna tapi warnanya tidak bisa menyatu. Ada ilmu baru, setiap pagi sekarang langsung ke sanggar batik setiap hari bisa bikin 2 lembar. Sejak produksi sudah bisa bikin 21 lembar, saya tugasnya bagian mewarna," ujar Amri.