Polisi Beberkan Kronologis Guru SD Meninggal Dunia Bersama Istri dan Anak di Malang
- Viva Malang/Uki Rama
Malang, VIVA – Polres Malang masih menyelidiki motif meninggalnya 3 orang dalam satu rumah di di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa, 12 Desember 2023.
3 orang itu adalah, Wahab (38 tahun) kepala keluarga yang diketahui menjadi guru honorer sekolah dasar di Kota Malang. Kedua adalah Sulikha (40 tahun) ibu rumah tangga. Dan ketiga adalah R (12 tahun) anak bungsu dari pasangan suami istri ini. Ketiganya meninggalkan seorang anak sulung berinisial K (12 tahun) yang juga tinggal dalam satu rumah.
"Untuk motif masih kita dalami. Belum bisa kita sampaikan," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat.
Gandha menjelaskan kronologis kejadian ini terungkap bermula dari laporan warga ke Polsek Pakis. Pada Selasa, 12 Desember 2023 pagi sekira pukul 03.30 WIB. K terbangun dari tidurnya karena ayahnya mengambil guling sama selimut di kamar tidur depan.
"Disitu W (Wahab) bilang adik (R) mau tidur satu kamar sama ibu sama bapak kebetulan di rumah ini yang tinggal 4 orang. Anaknya 2, ada bapak dan ibu," ujar Gandha.
Gandha menuturkan, pada Selasa sekira pukul 08.00 K bangun seperti biasa menuju kamar belakang tempat, mendiang ayah, ibu dan adiknya tidur. Disitu ayahnya menyuruh K untuk tidak masuk ke kamar dan memintanya untuk meminta bantuan ke warga sekitar.
"Kemudian pukul 08.00 K bangun seperti biasa lalu mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya. Dijawab jangan masuk jangan masuk panggil dulu orang yang banyak. Minta tolong keluar ke orang yang banyak setelah itu si anaknya ini minta tolong ke tetangganya. Lalu tetangganya mendobrak pintu dan masuk. Diketahui bapak W ini sudah berlumuran darah untuk anak ini (K) langsung diungsikan dari rumah situ terlebih dahulu," tutur Gandha.
Gandha mengungkapkan bahwa saat Wahab dibawa ke rumah sakit masih dalan keadaan bernyawa. Namun saat akan mendapatkan perawatan intensif, Wahab dinyatakan meninggal dunia. Ketiga jenazah langsung dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk di autopsi.
Setelah itu polisi datang dan mengamankan TKP dengan memasang garis polisi di rumah kontrakan korban. Sedangkan K langsung mendapatkan penanganan trauma healing dari Polres Malang dan psikolog untuk menghilangkan traumanya.