Paguyuban Pedagang Museum Brawijaya Mengeluh Banyak PKL Liar di Simpang Balapan saat CFD

PKL di kawasan CFD di Jalan Simpang Balapan, Kota Malang
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Paguyuban pedagang di Wisata Belanja Ijen yang berjualan di dalam Museum Brawijaya saat momen Car Free Day (CFD) mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) liar. PKL ini berjualan di sekitaran Jalan Simpang Balapan atau pintu masuk CFD sisi utara. 

Dilirik UNESCO, Kota Malang Bakal Jadi Kota Kreatif Dunia pada 2025

Pengelola Wisata Belanja Ijen Sugeng Syamto mengatakan, bahwa mereka adalah pedagang kreatif lapangan yang telah terkoordinir dalam satu wadah untuk bisa berjualan selama CFD. Mereka berdagang di kawasan Jalan Ijen namun berada di dalam museum. 

"Kami memprotes PKL yang diperbolehkan berdagang di Simpang Balapan. Hal ini melanggar Perda Kota Malang tahun 2012 tentang ketertiban umum dan lingkungan bab III pasal 21 tentang ketertiban umum. Bahwa setiap PKL dilarang melakukan kegiatan di jalan, trotoar, jalur hijai dan atau fasilitas umum kecuali pada tempat yang sudah ditetapkan oleh wali kota," kata Sugeng, Jumat, 8 Desember 2023. 

Penggemar Modena di Malang Kini Dimanjakan Dengan Inovasi Produk Baru

Sugeng menuturkan, dalam beberapa Minggu ini disepanjang Jalan Simpang Balapan atau difasilitas umum dan jalan raya telah merebak PKL yang dengan sengaja melakukan aktifitas berjualan. Mereka menganggap PKL ini seakan ada oknum yang melegalkan aktifitas berjualan di kawasan Simpang Balapan selama CFD. 

"Kami sudah berkirim surat ke Satpol PP Kota Malang. Kami berharap ada tindakan tegas dari Satpol PP. Kami mohon ditertibkan kembali sesuai Perda," ujar Sugeng. 

Pawai Budaya Kota Malang, Wahyu Hidayat Diserbu Emak-emak Diajak Selfie

Sugeng pun mengancam Paguyuban Pedagang Museum Brawijaya akan berjualan di depan Museum jika PKL liar tidak ditindak. Sebab, keberadaan PKL liar telah membuat lapak mereka sepi dan omzet penjualan merosot tajam. Padahal mereka adalah pedagang resmi yang telah terwadahi. 

"Kalau tidak ditertibkan pedagang yang ada di museum juga akan berjualan di pinggir jalan Ijen. Karena mempengaruhi omzet jualan kami," tutur Sugeng. 

Halaman Selanjutnya
img_title