Ironis, Balita Stunting di Jombang Terima Susu dan Sayuran Berulat

Sayuran untuk balita stunting ditemukan berulat
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Viral kegiatan Pos Pemulihan Gizi (PPG) bagi balita untuk penanganan stunting di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menerima makanan yang tidak layak konsumsi. 

Peduli UMKM, Munjidah Wahab Dapat Dukungan Dari Perajin Tenun Jombang

Pada makanan tambahan yang diberikan untuk balita dan ibu hamil (bumil) di Kecamatan Sumobito serta Kecamatan Bareng, ditemukan sayur sop yang ada ulatnya. Tidak hanya itu, ibu hamil di Kecamatan Bareng juga mendapatkan susu yang ada ulatnya.

Kades Madiopuro, Suwito Hadi mengatakam, dari 8 warga penerima bantuan stunting yang mengikuti PPG di kecamatan Sumobito, terdapat dua warganya yang menerima makanan tambahan tidak layak.

Pemkab Jombang Peringati Hari Santri Nasional di Hari Jadi ke 114 di Alun-alun

Temuan ini sangat ironis. Padahal alokasi anggaran untuk balita stunting tahun ini dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang untuk 5.354 anak, sebesar Rp379,7 juta.

"Bantuannya saya tolak saya kembalikan, karena makanannya tidak layak. Bantuan PPG, khususnya bantuan stunting di Desa Madiopuro saya tolak karena tidak layak dimakan," kata Suwito, Senin, 13 November 2023.

Momen Tabur Bunga hingga Target Bebas Stunting Pj Bupati Jombang di Hari Jadi ke-114

Dari 8 warga Desa Madiopuro yang balitanya menderita stunting, semuanya menerima makanan berulat dan tidak layak konsumsi.

"Yang stunting di Desa saya ada 8. Ada dua warga yang makanannya sempat dibuang karena tidak layak dimakan manusia. Yang 6 saya kembalikan," ujar Suwito. 

Halaman Selanjutnya
img_title