Warga Jombang Keluhkan Debu Pabrik Kayu, Ketua Dewan Bakal Panggil Pemilik Perusahaan
- Elok Apriyanto / Jombang
"Selain mengganggu aktifitas warga. Nampaknya juga berpengaruh pada kesehatan, warga," tuturnya.
Politisi senior PKB ini menegaskan, bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga sempat memberikan rekomendasi untuk menghentikan sementara aktiftas produksi pabrik. Namun, ternyata gangguan lingkungan tetap dikeluhkan warga.
"Nyatanya, warga masih mengeluhkan limbah. Jadi ini harus dicek kembali kebenarannya," kata Mas'ud.
Jika memang debu serbuk kayu itu benar-benar terbukti membahayakan kesehatan warga. Pemerintah harus melakukan tindakan tegas untuk melakukan penutupan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Ya kalau memang terbukti ya harus ditutup. Tentu apabila sudah diberi peringatan satu hingga tiga kali tidak ada tanggapan," ujarnya.
Dikatakan Mas'ud, untuk mengetahui keluhan dan langkah apa yang sudah dilakukan DLH, pihaknya mengintruksikan komisi C untuk menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan menghadirkan pihak-pihak yang terkait.
"Ini harus dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan semua pihak, baik pihak pabrik, DLH, pemerintah desa dan warga. Apabila semua dipertemukan pastinya akan menemukan titik terang dan solusinya," tutur Mas'ud.