LPG 3 Kilogram Mulai Langka di Jombang, Warga hingga Pedagang Kelimpungan
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang – Dalam beberapa hari terakhir, keberadaan LPG 3 kilogram di kawasan Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai sulit ditemukan. Hal ini membuat warga dan para pedagang kelimpungan.
Seperti diungkapkan oleh Sri Rahmawati (38 tahun) pedagang toko kelontong yang ada di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang.
Menurut Sri, pasokan LPG 3 kilogram dari agen, yang biasanya ia jual ke para warga sekitar lingkungannya, mulai ada pengurangan. Sehingga warga yang beli ke tokonya, banyak yang gak kebagian.
"Ya susah banget sih mas katanya dibagi-bagi gitu, stoknya sudah sedikit, dapat jatahnya juga sedikit. Biasanya setiap hari saya dikasih 7 mas, tapi hari-hari ini dikasih 5 bahkan kurang," kata Sri, Jum'at 9 Juni 2023.
"Kasihan buat konsumen-konsumen saya yang kehabisan elpiji itu, soalnya konsumen saya itu susah untuk mencari elpiji sekarang. Kalau nyampe kesini kasihan kalau kosong, sudah ngangkat berat dari rumah pas sampai sini kosong," tambahnya.
Ia berharap kondisi ini, agar segera normal kembali. Sehingga warga yang ingin membeli LPG 3 kilogram, tak kesulitan mencari.
"Ya semoga elpiji kembali lancar, tidak langka," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ainur (23 tahun) penjual makanan di daerah Tambakberas, Kecamatan Jombang.
Menurut keterangan Ainur, beberapa hari terakhir LPG 3 kilogram yang dijual di toko kelontong langganannya sudah kosong. Untuk itu, ia harus berpindah toko yang letaknya lebih jauh dari tempat ia menjual gorengan.
"Ya untuk mendapatkan elpiji saat ini sangat sulit sekali, terutama di toko-toko terdekat sini. Kesulitan mencari elpiji sejak 3 harian kemarin, dampaknya ya pas kemarin habis, terus carinya sangat sulit dan jauh," katanya.
Atas adanya kondisi ini, ia mengaku khawatir bila nantinya LGP 3 kilogram ini benar-benar langka di lapak toko kelontong.
"Khawatirnya kalau elpiji habis atau langka, pas kebutuhan untuk menggoreng seperti sosis, kentang kan bingung," ujarnya.
Sementara itu, Maulana (42 tahun) agen LPG asal Denanyar yang memasok sejumlah toko Kelontong di kawasan Tunggorono dan Tambakberas mengaku bila saat ini sedang ada penurunan pasokan dari pangkalan tempat ia mengambil LPG 3 kilogram.
"Memang saat ini untuk stok elpiji 3 kilo an agak penurunan, banyak permintaan, jadi tidak bisa tercover untuk semuanya," tuturnya.
Ia menjelaskan penurunan pasokan ini terjadi sejak tanggal 1 Juni kemarin. Dan hingga kini kondisi stok LPG 3 kilogram masih belum normal di tingkat agen maupun pangkalan.
"Dari tanggal merah minggu lalu, kan peraturan yang baru pengiriman libur. Dulu kan satu minggu libur sekali, kalau saat ini tiap tanggal merah ya libur," ujarnya.
Ia menduga sulitnya mencari LPG 3 kilogram mungkin diakibatkan adanya aturan baru, dan bisa juga dikarenakan adanya libur panjang pada awal bulan kemarin.
"Mungkin juga karena adanya aturan baru, mungkin itu dan dari libur panjang kemarin. Jadi ya rebutan ya, di tingkat toko. Semisal saya diminta 10 tapi saya kasih lima, ada yang pesan 15 tapi saya kasih 7, jadi intinya tidak bisa terpenuhi lah permintaan toko," kata Maulana.
Perlu diketahui, Maulana yang merupakan agen LPG 3 kilogram mendapat pasokan dari pangkalan Toko Renata yang ada di Jalan Hasyim Asy'ari.
Saat ditemui, Ike Fifianti pemilik Pangkalan Toko Renata menjelaskan, bahwa menurut sepengetahuannya memang ada pembatasan distribusi LPG 3 kilogram. Namun, pasokan dari Pertamina ke pangkalannya masih dalam kondisi normal.
"Katanya sih ada kelangkaan pengisian elpiji yang 3 kilonya. Setiap harinya dapat jatah 100 tabung, insyaallah masih tetap stabil 100," ujarnya.
Ketika ditanya apakah pembatasan LPG 3 kilogram berkaitan dengan adanya aturan pembelian LPG harus menggunakan KTP.
Ia mengaku tidak mengetahui soal pastinya aturan tersebut. Namun selama ini belum ada sosialisasi dari pihak pertama ke pangkalan mengenai hal itu.
"Soal kelangkaan tidak tau sih mas, dari sana, katanya sih gak tau ada apa dan saya juga belum paham. Apa karena KTP gak tau, katanya sih mau ada aturan baru beli elpiji sendiri dari Pertamina," katanya.