Penjaga Warung Jadi Korban Peluru Nyasar saat Polisi Bubarkan Simpatisan Lukas Enembe

Polisi mengamankan jalan masuk ke Bandara Sentani, Jayapura.
Sumber :
  • Istimewa/aman hasibuan

Malang – Niva Felce penjaga warung di area Jalan Bandara Sentani, Jayapura diduga terkena peluru nyasar saat polisi mencoba membubarkan massa simpatisan Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada Selasa, 10 Januari 2022. 

Polisi Tangkap Seorang Pria, Karena Ancam Sebarkan Foto Asusila Siswi SMP di Kota Malang

Kronoligisnya, massa pendukung Lukas Enembe berusaha masuk ke area Bandara Sentani. Polisi yang berjaga berusaha menghalau dengan tembakan peringatan. Saat itu, beberapa massa berlarian ke arah ruko-ruko di area bandara.

“Saya kena tembak, tolong,tolong," kata Niva dikutip dari VIVA.co.id. 

Jadwal Timnas Indonesia Wanita U17 di Piala Asia Wanita U17 2024

Niva mengaku saat peristiwa penembakan, dia sedang berupaya menutup pintu warung. Namun, sialnya, ketika itu massa datang mendekat ke arah warungnya. Usai tertembak warga melakukan evakuasi dengan membawa Niva ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil polisi. 

Saat ini dilaporkan keamanan di wilayah Bandara Sentani sudah relatif kondusif. Namun, aparat keamanan masih terlihat bersiaga.

Pedagang Pasar Pagi Mulai Berjualan di Pasar Induk Among Tani

Sebelumnya, Mabes Polri menyampaikan situasi di Jayapura, Papua sudah kembali kondusif. Kondisi di Jayapura sempat memanas akibat penangkapan Lukas Enembe. 

Gubernur Papua itu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, 10 Januari 2023 siang. “Info terakhir situasi secara umum sudah kondusif,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Selasa, 10 Januari 2023.

Sementara, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan diduga ada simpatisan yang tak rela Lukas Enembe ditangkap.

"Namun, saat itu juga bisa diantisipasi dan tidak berkembang lebih besar. Untungnya tidak ada korban jiwa dan luka baik personel Polri dan Brimob dengan massa tersebut," ujar Ignatius.