Terbatas Anggaran, Pemeliharaan Taman Kota Kurang Maksimal

ilustrasi taman kota malang
Sumber :
  • istimewa

Malang – Dulu Berjaya dan sering jadi jujugan warga untuk menghabiskan waktu, kini taman-taman Kota Malang tidak banyak diminati. Kondisinya pun seperti tidak seindah dulu. Salah satunya menurut pantauan di lapangan terlihat di Taman Bibit Mojolangu. 

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

Taman ini seharusnya menjadi sumber bibit-bibit bunga di Kota Malang. Dikembangkan disini kemudian didistribusikan ke seluruh taman yang ada di Kota Malang. Akan tetapi kondisinya saat ini tidak terlihat asri. 

Banyak pot-pot tanaman yang terlihat kosong tidak terisi bibit tanaman apapun. Kemudian ranting atau dahan pohon bertaburan tidak dibersihkan. 

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

Sama halnya terlihat di Taman Singa Merjosari. Meski masih sering dikunjungi warga sekitar, kondisinya juga tidak se asri sediakala.

Beberapa tanaman terlihat merimbun tidak tertata. Sementara salah satu taman hutan kota, Hutan Kota Malabar juga sama. Hutan Kota Malabar tidak memiliki penerangan yang baik dan sering dikeluhkan menjadi sarang nyamuk. 

Momen Haul Mbah Slagah Kota Pasuruan Dipadati Ribuan Jemaah

Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya saat dikonfirmasi mengenai kondisi taman-taman kota tersebut. 

“Iya jadi sejak pandemi covid-19, taman-taman kan tidak dibuka untuk umum. Anggaran pemeliharaan dan perawatan juga menjadi target refocussing. Jadi akhirnya memang terbatas anggarannya untuk pemeliharaan,” jelas Rahman. 

Hingga tahun ini pun, 2022, alokasi anggaran perawatan taman-taman kota tidak menjadi prioritas. Mengingat masijh dalam masa pandemi covid-19. Rahman mengakui hal ini lah yang menjadi kendala pihaknya karena anggaran yang berkurang tersebut.

Belum lagi, jumlah polisi taman yang terbatas. Hanya sekitar 30 personel, menjaga kurang lebih 98 taman-taman Kota Malang.

“Jika ada apa, tidak bisa diawasi dengan intens karena teman-teman di lapangan juga terbatas jumlahnya. Hanya 30 an orang dibagi 3 shift setiap hari,” paparnya.

Meski begitu ia menjelaskan, di sisa akhir 2022 ini, pihaknya tengah melakukan inventarisir menyeluruh terhadap kebutuhan perawatan dan pemeliharaan taman-taman tersebut. Dengan harapan di APBD 2023, yang kini tengah dibahas, alokasi anggarannya bisa ditambah. 

Rahman mengakui sudah waktunya taman-taman kota diaktifkan kembali. Artinya diperbaharui dan dipercantik lagi. Karena pandemi covid-19 juga berangsur-angsur tidak lagi menjadi kendala warga berkegiatan di tempat publik seperti taman.

“Jadi di APBD 2023 kita akan usulkan tambahan itu untuk pemeliharaan taman-taman. Apa saja yang perlu diperbaiki, ditambahkan. Lampu-lampu juga. Tapi ini inventarisir lagi, untuk kebutuhannya,” jelas Rahman.