Penebar Semangat Bertani Organik ke Generasi Milenial
- SATU Indonesia Award
Dirinya kemudian sempat merantau ke Bali dan bekerja di sebuah perusahaan biro perjalanan dan pariwisata. Keputusan ini juga dilakukan untuk menenangkan keluarga Maya yang cukup kaget dengan pilihan anaknya.
Apalagi menurutnya, keluarganya memang berharap anaknya tetap menekuni pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan.
Setelah bekerja selama 6 bulan di Bali, benaknya tak berhenti memikirkan agar bisa menjadi seorang petani. Untuk itu, dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali mengejar impiannya.
Dengan belajar dari kesalahan yang dirinya buat pada pertanian perdana, pada tahun 2012, Maya kemudian menyewa lahan tani seluas 3.000 meter persegi. Tahun itu dirinya kemudian mendirikan badan usaha bernama Twelve’s Organic.
Ia mendirikan Twelve's Organic bersama temannya Wita. Lambat laun Maya menemukan jalan cerah karena mulai memasok sayur, buah dan bumbu dapur ke supermarket dan ke hotel-hotel.
Sebagai generasi masa kini yang akrab dengan dunia digital, Maya memanfaatkan media untuk memasarkan hasil panen dari petani yang bernaung di Twelve's Organic dan menjadi binaannya. Maya berusaha memutus rantai distribusi dengan mengubah strategi pemasaran menjadi end user oriented.
Lahan pertanian Maya dan rekannya diubah ke konsep fresh garden market di mana konsumen bisa langsung datang melihat hasil pertaniannya, membeli, kemudian memanen sendiri dari lahan. Berbeda dengan sebelumnya, semangat dan tekat serta kerja kerasnya didukung pengetahuan yang mumpuni.