Dai Seluruh Indonesia Dibekali Literasi Keagamaan oleh FKIP UMM

FKIP UMM memberi pembekalan literasi keagamaan
Sumber :
  • Humas UMM

Malang, VIVA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membekali para dai, daiyah dan penyuluh agama dari seluruh Indonesia tentang literasi keagaman. Tidak hanya itu, UMM juga langsungkan program internasional bersertifikat. 

Opini : Pilkada Kota Batu dan Harapan Pariwisata Berkelanjutan

Mereka berkolaborasi dengan Leimana Institute dan Templeton Religion Trust. Kegiatan ini mereka lakukan pada 4 hingga 8 Maret 2024 kemarin dengan melibatkan 738 peserta untuk pengenalan literasi keagamaan lintas budaya. 

Direktur Eksekutif Leimena Institute, Matius Ho mengatakan bahwa literasi keagamaan lintas budaya merupakan wujud inisiatif dan best practice pendekatan pendidikan dari Indonesia. 2 hal itu untuk membentengi masalah intoleransi dan membangun relasi lebih baik antar penganut agama yang berbeda. 

Perusahaan Rokok Asal Korea Investasi Pembangunan Pabrik Senilai Rp6,9 Triliun di Pasuruan

“Dalam waktu kurang dari 2,5 tahun, Leimena Institute telah menggandeng 25 lembaga mitra untuk melatih lebih dari 7.000 pendidik di 34 provinsi di Indonesia tentang literasi keagamaan dan lintas budaya ini,” kata Matius. 

Pembekalan oleh UMM untuk menguatkan eksistensi dan kolaborasi damai antar agama di Indonesia dengan mengenalkan literasi keagamaan lintas budaya bagi guru dan penyuluh agama. 

Pembelaan Arema FC Soal Predikat Tim Liga 1 Paling Sering Dapat Penalti

Ada tiga kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan ini, yakni kompetensi pribadi, kompetensi komparatif, dan kompetensi kolaboratif. Kompetensi pribadi merujuk pada kemampuan memahami diri sendiri dan nilai-nilai yang memandu keterlibatan peserta dengan orang lain. 

Kompetensi komparatif merujuk pada kemampuan memahami orang lain sebagaimana dia memahami dirinya sendiri dan nilai-nilai yang memandu keterlibatan mereka dengan dirinya. Sementara kompetensi kolaboratif merujuk pada kemampuan dalam memahami konteksi potensi kolaborasi di antara aktor-aktor yang berbeda keyakinan.

Halaman Selanjutnya
img_title