Ratusan Pelajar di Kota Batu Ikuti Pelatihan ke Gawat Daruratan Dini

Para pelajar mengikuti pelatihan BLS.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

"Karena itu, masyarakat non medis harus mampu memberikan pertolongan pertama sebelum bantuan datang. Dalam pelatihan ini peserta dibekali ilmu tentang teknik-teknik penting penyelamatan nyawa. Termasuk resusitasi jantung paru (RJP) dan penggunaan AED yang banyak ditemukan di tempat-tempat umum," katanya.

Alasan PDIP Cari Calon Wali Kota Malang Paham Birokrat 'Tidak Ingin Coba-coba'

Selama pelatihan itu, para peserta turut terlibat dalam sesi interaktif. Dipimpin langsung oleh instruktur berpengalaman yang membimbing mereka melalui skenario kasus darurat. Setelah diberikan materi, para peserta langsung melakukan latihan dan simulasi praktis.

"Sehingga para pelajar mampu memahami dan menerapkan teknik penyelamatan jiwa. Peserta juga menerima sertifikasi kelulusan, yang mengakui komitmen mereka dalam meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan di lingkungan mereka," tuturnya. 

Ada Kades Nyalon Bupati, Bawaslu Jombang Ingatkan Kades Netral di Pilkada 2024

Alasan pihaknya menyasar ke sekolah-sekolah, Anna menjawab bila banyak peserta didik yang makan sambil bercanda dan akhirnya tersedak makanan. Padahal tersedak itu bukan masalah sederhana.

"Kalau tidak segera ditolong dalam waktu 5 menit, kejadian itu bisa berakibat fatal. Karena itu, kami mengajari mereka cara sederhana untuk menolong. Yakni ditepuk punggungnya dengan metode yang benar," katanya.

Bikin Onar, Gengster Bersenjata Tajam di Pasuruan Dihajar Warga

Selain mendatangi sekolah-sekolah, pihaknya juga rutin melakukan pelatihan kepada petugas kebersihan, security dan sejumlah masyarakat lainnya. Bahkan di Surabaya, pihaknya rutin mendatangi sekolah-sekolah di berbagai tingkatkan dari jenjang SD, SMP dan SMA. 

"Di Surabaya, kepala Dinas Pendidikan kabarnya juga akan memasukkan pelatihan ini ke program akademik. Seperti pelajar-pelajar di Jepang," ungkap Anna. 

Halaman Selanjutnya
img_title